Baliho penolakkan Priyo Budi Santoso muncul di Surabaya
A
A
A
Sindonews.com - Masyarakat Surabaya dikejutkan dengan baliho yang menolak Wakil Ketua DPR RI di Surabaya Priyo Budi Santoso sebagai Caleg Partai Golkar daerah pemilihan (Dapil) 1 (Surabaya-Sidoarjo).
Salah satu baliho penolakkan itu, terdapat di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Baliho berukuran sekira 2 meter x 3 meter ini bertengger menghadap Jalan Margorejo, Surabaya. Baliho dengan warna dasar Kuning ini, setidaknya memajang foto Priyo Budi Santoso.
Dalam baliho tersebut juga tercantum Aliansi Ormas & LSM Kota Surabaya dan Sidoarjo (AOM). Lembaga ini, diduga sebagai pemasang baliho tersebut. Di bawah tulisan itu terdapat 'Gerakkan Menolak Priyo Budi Santoso'.
Selain itu, juga terdapat tulisan 'Stop! Jangan Pilih..! "Penghianat Daulat Rakyat". Tak hanya, sejumlah kliping berita terkait dugaan keterlibatan Priyo Budi Santoso dalam korupsi Alquran juga mewarnai baliho tersebut.
Di duga, baliho tersebut dipasang pada malam hari. Marzuki pengguna jalan di Jalan Ahmad Yani mengaku, sore tadi tidak ada baliho tersebut. "Mungkin masangnya baru saja. Wong tadi sore nggak ada kok baliho," kata Marzuki di lokasi, Senin (25/11/2013).
Sementara itu, Ketua AOM Surabaya Yoyok mengaku bertanggung jawab atas gerakan tersebut. Dia mengatakan, aksi penolakkan ini merupakan buntut kekecewaan dari masyarakat terhadap Priyo Budi Santoso.
Dia mengaku telah mendapatkan laporan dari sejumlah masyarakat, bahwa Priyo Budi Santoso telah banyak mengumbar janji tanpa ada realisasi. Selama masa menjabat sebagai DPR RI, program bantuan yang dijanjikan tidak sesuai dan tidak pernah sampai ke masyarakat.
"Padahal, lima tahun lalu dirinya maju ke DPR RI melalui wilayah Surabaya-Sidoarjo," kata Yoyok ketika dikonfirmasi.
Menurutnya, masyarakat sudah bosan dengan sepak terjang Priyo Budi Santoso. Terlebih, calon legeslatif dari Partai Golkar ini tersandung dugaan keterlibatan dalam Korupsi Alquran. "Masyarakat sudah jengah dengan sepak terjangnya, apalagi dia juga tersandung korupsi pengadaan Alquran," tukasnya.
Baliho penolakkan terhadap Priyo Budi ini, selain terpasang di Jalan Ahmad Yani, juga di pasang di Jalan Adityawarman dan Jalan Gubernur Suryo, depan Gedung Negara Grahadi.
Salah satu baliho penolakkan itu, terdapat di Jalan Ahmad Yani, Surabaya. Baliho berukuran sekira 2 meter x 3 meter ini bertengger menghadap Jalan Margorejo, Surabaya. Baliho dengan warna dasar Kuning ini, setidaknya memajang foto Priyo Budi Santoso.
Dalam baliho tersebut juga tercantum Aliansi Ormas & LSM Kota Surabaya dan Sidoarjo (AOM). Lembaga ini, diduga sebagai pemasang baliho tersebut. Di bawah tulisan itu terdapat 'Gerakkan Menolak Priyo Budi Santoso'.
Selain itu, juga terdapat tulisan 'Stop! Jangan Pilih..! "Penghianat Daulat Rakyat". Tak hanya, sejumlah kliping berita terkait dugaan keterlibatan Priyo Budi Santoso dalam korupsi Alquran juga mewarnai baliho tersebut.
Di duga, baliho tersebut dipasang pada malam hari. Marzuki pengguna jalan di Jalan Ahmad Yani mengaku, sore tadi tidak ada baliho tersebut. "Mungkin masangnya baru saja. Wong tadi sore nggak ada kok baliho," kata Marzuki di lokasi, Senin (25/11/2013).
Sementara itu, Ketua AOM Surabaya Yoyok mengaku bertanggung jawab atas gerakan tersebut. Dia mengatakan, aksi penolakkan ini merupakan buntut kekecewaan dari masyarakat terhadap Priyo Budi Santoso.
Dia mengaku telah mendapatkan laporan dari sejumlah masyarakat, bahwa Priyo Budi Santoso telah banyak mengumbar janji tanpa ada realisasi. Selama masa menjabat sebagai DPR RI, program bantuan yang dijanjikan tidak sesuai dan tidak pernah sampai ke masyarakat.
"Padahal, lima tahun lalu dirinya maju ke DPR RI melalui wilayah Surabaya-Sidoarjo," kata Yoyok ketika dikonfirmasi.
Menurutnya, masyarakat sudah bosan dengan sepak terjang Priyo Budi Santoso. Terlebih, calon legeslatif dari Partai Golkar ini tersandung dugaan keterlibatan dalam Korupsi Alquran. "Masyarakat sudah jengah dengan sepak terjangnya, apalagi dia juga tersandung korupsi pengadaan Alquran," tukasnya.
Baliho penolakkan terhadap Priyo Budi ini, selain terpasang di Jalan Ahmad Yani, juga di pasang di Jalan Adityawarman dan Jalan Gubernur Suryo, depan Gedung Negara Grahadi.
(san)