Kelabui majikan, Idris gelapkan 558 tabung elpiji
Kelabui majikan, Idris gelapkan 558 tabung elpiji
A
A
A
Sindonews.com - Idris bin Said Pabba (32), sopir pengangkut gas elpiji 3 kg yang kesehariannya mengantarkan pesanan tabung gas ke pengecer di Bone Selatan dan Bone Barat harus berurusan dengan kepolisian lantaran perbuatannya yang menggelapkan 558 tabung gas elpiji.
Tabung elpiji itu diketahui milik pengusaha yang juga majikannya Obet Dasadak yang beralamatkan BTN Nusa Indah Biru, Watampone. Namun, dari jumlah total tabung gas itu, polisi baru menyita 217 tabung yang disita dari pengecer di 16 Kecamatan Kabupaten Bone.
Perbuatan pelaku Idris terungkap setelah majikannya, Obet, curiga dengan usaha yang dirintisnya mengalami kerugian belakangan. Karena curiga dengan pelaku, ia kemudian membuntuti Idris dan menemukan sejumlah pengecer yang mengaku jika tabung gas 3 kg dijual dengan harga variasi di beberapa tempat.
Namun, karena wilayah terjadi di Polsek Kahu dengan penjualan tabung gas terbanyak sehingga korban melapor di wilayah setempat.
"Dia orang kepercayaan kami, namun karena kami rugi dengan hilangnya tabung satu persatu hingga kami menelusurinya ke setiap pengecernya dan menemukan penggelapannya," ujar Obet saat diperiksa polisi, Jumat (22/11/2013).
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Ali Tahir, mengatakan hasil pemeriksaan pelaku sudah dilakukan sejak 7 bulan lalu menjual tabung gas elpiji 3 kg kepada sejumlah pengecer dengan harga murah dan bervariasi mulai harga per tabungnya Rp100 ribu.
Mulanya, kasus ini ditangani oleh Polsek Kahu namun karena penjualannya meluas sampai 16 Kecamatan hingga kasus tersebut diambil alih Polres Bone.
"Pelakunya sudah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan dan sementara barang buktinya masih kita cari yang tersebar di 16 Kecamatan," ujar Ali Tahir kepada SINDO.
Tabung elpiji itu diketahui milik pengusaha yang juga majikannya Obet Dasadak yang beralamatkan BTN Nusa Indah Biru, Watampone. Namun, dari jumlah total tabung gas itu, polisi baru menyita 217 tabung yang disita dari pengecer di 16 Kecamatan Kabupaten Bone.
Perbuatan pelaku Idris terungkap setelah majikannya, Obet, curiga dengan usaha yang dirintisnya mengalami kerugian belakangan. Karena curiga dengan pelaku, ia kemudian membuntuti Idris dan menemukan sejumlah pengecer yang mengaku jika tabung gas 3 kg dijual dengan harga variasi di beberapa tempat.
Namun, karena wilayah terjadi di Polsek Kahu dengan penjualan tabung gas terbanyak sehingga korban melapor di wilayah setempat.
"Dia orang kepercayaan kami, namun karena kami rugi dengan hilangnya tabung satu persatu hingga kami menelusurinya ke setiap pengecernya dan menemukan penggelapannya," ujar Obet saat diperiksa polisi, Jumat (22/11/2013).
Kasat Reskrim Polres Bone, AKP Ali Tahir, mengatakan hasil pemeriksaan pelaku sudah dilakukan sejak 7 bulan lalu menjual tabung gas elpiji 3 kg kepada sejumlah pengecer dengan harga murah dan bervariasi mulai harga per tabungnya Rp100 ribu.
Mulanya, kasus ini ditangani oleh Polsek Kahu namun karena penjualannya meluas sampai 16 Kecamatan hingga kasus tersebut diambil alih Polres Bone.
"Pelakunya sudah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan dan sementara barang buktinya masih kita cari yang tersebar di 16 Kecamatan," ujar Ali Tahir kepada SINDO.
(rsa)
Explore More