27 jam tenggelam, Maha ditemukan tewas
A
A
A
Sindonews.com - Maha (25) pemuda Komp Permata Hijau, Jalan Hertasning Baru, ditemukan meninggal dunia di Waduk Tunggu Pampang, Jalan Borong Kec Manggala, dini hari tadi.
Korban dilaporkan menghilang sejak Minggu 17 November 2013 malam, saat mencari ikan di sekitar waduk. Warga asal Kabupaten Jeneponto ini ditemukan mengambang setelah terseret arus selama 27 jam.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak motor ini, ditemukan tak jauh dari lokasinya menghilang.
"Saat itu kami sedang istirahat, tiba-tiba ada warga yang berteriak melihat sesosok mayat mengambang di atas waduk," kata Koordinator SAR Universitas Negeri Makassar (UNM) Amir, kepada wartawan, Selasa (19/11/2013).
Sejumlah petugas SAR pun segera melakukan evakuasi menggunakan perahu karet, dan membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.
Amir menyebutkan, kondisi medan di sekitar waduk milik Pemprov Sulsel ini cukup sulit. Selain memiliki kedalam air tiga hingga lima meter, tingginya lumpur juga mengganggu proses pencarian sebelumnya.
Sementara itu, Kapolsekta Manggala Kompol Untung menambahkan, dari hasil penyelidikan, meninggalnya korban murni akibat tenggelam, dan tidak ditemukan adanya unsur kekerasan.
Dia pun menyesalkan masih banyaknya warga yang tidak mengindahkan larangan memancing dan memasang jala di sekitar Waduk Tunggu Pampang. "Padahal di situ kan sudah ada papan bicara. Tetapi warga tidak pernah mengindahkannya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Maha bersama tiga orang rekannya berangkat ke Waduk Tunggu Pampang, untuk menjaring ikan. Sesampai di waduk, keempatnya pun turun dan memasang jaring yang telah disiapkannya.
Entah mengapa, Maha saat itu tiba-tiba berjalan ke tengah yang memiliki kedalam hingga kepala orang dewasa. Saat itulah tiba-tiba korban tidak lagi terlihat, dan ketiga rekannya pun naik ke daratan untuk mencari pertolongan.
Korban dilaporkan menghilang sejak Minggu 17 November 2013 malam, saat mencari ikan di sekitar waduk. Warga asal Kabupaten Jeneponto ini ditemukan mengambang setelah terseret arus selama 27 jam.
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai penarik becak motor ini, ditemukan tak jauh dari lokasinya menghilang.
"Saat itu kami sedang istirahat, tiba-tiba ada warga yang berteriak melihat sesosok mayat mengambang di atas waduk," kata Koordinator SAR Universitas Negeri Makassar (UNM) Amir, kepada wartawan, Selasa (19/11/2013).
Sejumlah petugas SAR pun segera melakukan evakuasi menggunakan perahu karet, dan membawa jenazah korban ke RS Bhayangkara untuk diautopsi.
Amir menyebutkan, kondisi medan di sekitar waduk milik Pemprov Sulsel ini cukup sulit. Selain memiliki kedalam air tiga hingga lima meter, tingginya lumpur juga mengganggu proses pencarian sebelumnya.
Sementara itu, Kapolsekta Manggala Kompol Untung menambahkan, dari hasil penyelidikan, meninggalnya korban murni akibat tenggelam, dan tidak ditemukan adanya unsur kekerasan.
Dia pun menyesalkan masih banyaknya warga yang tidak mengindahkan larangan memancing dan memasang jala di sekitar Waduk Tunggu Pampang. "Padahal di situ kan sudah ada papan bicara. Tetapi warga tidak pernah mengindahkannya," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Maha bersama tiga orang rekannya berangkat ke Waduk Tunggu Pampang, untuk menjaring ikan. Sesampai di waduk, keempatnya pun turun dan memasang jaring yang telah disiapkannya.
Entah mengapa, Maha saat itu tiba-tiba berjalan ke tengah yang memiliki kedalam hingga kepala orang dewasa. Saat itulah tiba-tiba korban tidak lagi terlihat, dan ketiga rekannya pun naik ke daratan untuk mencari pertolongan.
(san)