PVMBG: Potensi Sinabung meletus lagi sangat tinggi
PVMBG: Potensi Sinabung meletus lagi sangat tinggi
A
A
A
Sindonews.com - Gunung Sinabung pukul 07.04 Wib pagi tadi kembali meletus. Tinggi letusan freatik mencapai 8.000 meter dengan arah letusan ke tenggara.
Sebelum letusan, tepatnya dari pukul 00.00-06.00 Wib, terjadi tiga kali gempa hembusan. Sekali gempa vulkanik dangkal, delapan kali gempa vulkanik dalam, sekali gempa hybrid, sekali gempa tektonik jauh, serta terjadi tremor terus menerus.
"Sampai sekarang gempa vulkanik masih terekam, tremornya juga masih ada. Ke depan letusan masih bisa terjadi," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto, di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (18/11/2013).
Dengan adanya letusan itu, PVMBG masih menetapkan status Siaga untuk Gunung Sinabung. "Statusnya masih Siaga," jelasnya.
Soal material letusan, Hendrasto menyebut itu mencapai sejumlah daerah. Titik terjauh material letusan mencapai 20 kilometer. "Abu letusannya dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanaman di area terdampak," tuturnya.
Untuk awan panas kecil mulai teramati sejak 5 November lalu mengikuti arah lereng tenggara dengan jarak luncur sekira 1 kilometer. Lalu pada 10 November awan panas mulai membesar dengan jarak luncur mencapai 1,2-1,5 kilometer yang berpotensi melanda sejumlah pemukiman.
Pemukiman itu masing-masing Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Berastepu, Desa Gamber, Dusun Sibintun, Desa Bekerah, dan Desa Simacem. Daerah lain yaitu Desa Sukanalu di arah timur.
"Potensi terjadinya lahar masih tinggi dikarenakan adanya timbunan abu atau material erupsi dan curah hujan tinggi. Potensi lahar kemungkinan terjadi disektor antara Desa Sukameriah dan Desa Bekerah," ujar Hendrasto.
Sementara untuk potensi longsor di lereng Gunung Sinabung ada di Desa Kuto Gugung dan Desa Sigarang-garang. Dengan berbagai pertimbangan, status Siaga masih diberlakukan hingga kini dengan jarak yang harus disterilkan 3 kilometer.
Warga di sembilan desa pun direkomendasikan untuk diungsikan demi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Lagi, Gunung Sinabung erupsi eksplosif hingga 8.000 meter
Sebelum letusan, tepatnya dari pukul 00.00-06.00 Wib, terjadi tiga kali gempa hembusan. Sekali gempa vulkanik dangkal, delapan kali gempa vulkanik dalam, sekali gempa hybrid, sekali gempa tektonik jauh, serta terjadi tremor terus menerus.
"Sampai sekarang gempa vulkanik masih terekam, tremornya juga masih ada. Ke depan letusan masih bisa terjadi," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Hendrasto, di Kantor PVMBG, Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (18/11/2013).
Dengan adanya letusan itu, PVMBG masih menetapkan status Siaga untuk Gunung Sinabung. "Statusnya masih Siaga," jelasnya.
Soal material letusan, Hendrasto menyebut itu mencapai sejumlah daerah. Titik terjauh material letusan mencapai 20 kilometer. "Abu letusannya dapat mengganggu kesehatan dan merusak tanaman di area terdampak," tuturnya.
Untuk awan panas kecil mulai teramati sejak 5 November lalu mengikuti arah lereng tenggara dengan jarak luncur sekira 1 kilometer. Lalu pada 10 November awan panas mulai membesar dengan jarak luncur mencapai 1,2-1,5 kilometer yang berpotensi melanda sejumlah pemukiman.
Pemukiman itu masing-masing Desa Sukameriah, Desa Guru Kinayan, Desa Berastepu, Desa Gamber, Dusun Sibintun, Desa Bekerah, dan Desa Simacem. Daerah lain yaitu Desa Sukanalu di arah timur.
"Potensi terjadinya lahar masih tinggi dikarenakan adanya timbunan abu atau material erupsi dan curah hujan tinggi. Potensi lahar kemungkinan terjadi disektor antara Desa Sukameriah dan Desa Bekerah," ujar Hendrasto.
Sementara untuk potensi longsor di lereng Gunung Sinabung ada di Desa Kuto Gugung dan Desa Sigarang-garang. Dengan berbagai pertimbangan, status Siaga masih diberlakukan hingga kini dengan jarak yang harus disterilkan 3 kilometer.
Warga di sembilan desa pun direkomendasikan untuk diungsikan demi mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Baca juga: Lagi, Gunung Sinabung erupsi eksplosif hingga 8.000 meter
(rsa)
Explore More