Pemerintah akan ganti tanaman fuso akibat erupsi Sinabung

Senin, 18 November 2013 - 03:56 WIB
Pemerintah akan ganti tanaman fuso akibat erupsi Sinabung
Pemerintah akan ganti tanaman fuso akibat erupsi Sinabung
A A A
Sindonews.com - Pemerintah akan mengganti tanaman warga yang rusak atau fuso akibat erupsi Gunung Sinabung di Tanah Karo, Sumatera Utara.

“Intinya pemerintah tidak akan tinggal diam. Pemerintah akan membantu warganya yang sedang ditimpa musibah,” kata Menteri Pertanian (Mentan) Suswono saat mengunjungi Posko Penanggulangan Bencana Erupsi Gunung Sinabung di Kaban Jahe, Tanah Karo, Minggu 17 November 2013.

Dalam kesempatan tersebut Mentan memberi arahan kepada Dinas Pertanian setempat untuk mendata tanaman warga yang rusak. Mentan meminta data yang detil nama dan alamat (by name by address) warga yang tanamannya rusak. “Dibuat yang detail, by name, by address, agar bantuan yang diberikan tepat sasaran,” tandas Mentan.

Mentan menjelaskan, karena saat ini masih tahap tanggap darurat maka yang berperan menyalurkan bantuan adalah Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Sementara pihak Kementan akan berperan dalam tahap rehabilitasi.

“Karena itu, sekarang kita minta daerah mendata dulu kerusakan yang terjadi. Nanti berdasarkan laporan dari daerah tersebut, Kementan akan menganggarkan bantuan,” jelas Mentan Suswono.

Mentan menyebutkan, Tanah Karo merupakan sentra penghasil buah dan sayuran di provinsi Sumatera Utara. Hasil bumi Tanah Karo di pasarkan ke berbagai wilayah di Sumatera, bahkan sampai ke mancanegara.

Tanaman yang banyak mengalami kerusakan akibat erupsi Gunung Sinabung adalah padi gogo, cabai, dan sejumlah tanaman sayur dan buah-buahan. Selain meninjau posko pengungsian, Mentan dan rombongan juga menyempatkan mengunjungi kebun petani di sekitar daerah bencana. Mentan mengunjungi kebun cabai, yang tanamannya dipenuhi debu erupsi.

Mentan berharap, tanaman yang masih tidak terlalu parah rusaknya diupayakan untuk diselamatkan agar petani tidak terlalu merugi. Misalnya tanaman buah dan sayuran terkena debu tidak terlalu tebal masih bisa dibersihkan. “Yang penting masih aman dan tidak berbahaya untuk dikonsumsi,” jelas Mentan.
(maf)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7984 seconds (0.1#10.140)