Terjun payung militer dunia bakal digelar di Solo
A
A
A
Sindonews.com - Kejuaraan terjun payung militer dunia bakal digelar di Kota Solo pada 2014 mendatang. Kejuaraan tersebut bekal mempertontonkan kelihaian penerjun militer dari berbagai negera di dunia.
Ketua Pelaksana, Brigjen Endang Sodik, menyebutkan acara bertajuk The 38th CISM World Military Parachuting Championship 2014 tersebut bakal digelar pada September mendatang. Menurutnya kota Solo sengaja dipilih karena lalu lintas udara Kota Solo tergolong cukup aman bagi para atlet terjun payung tersebut.
Selain itu pemiliha Kota Bengawan tersebut dilakukan karena Solo memiliki budaya yang kental dan bisa menjadi suguhan para atlet kelas dunia tersebut ketika datang ke Kota Solo.
Ia mengatakan sebelum memilih Kota Solo, setidaknya ada tiga kota lain yang diajukan oleh panitia, yakni Bali, Jogja dan Jakarta. Akan tetapi kota-kota tersebut arus lalu lintas udaranya cukup tinggi, sehingga kurang nyaman dan kurang aman bagi para atlet yang bakal bertanding.
Secara keseluruhan nantinya kejuaraan tersebut bakal diikuti oleh sekitar 60 negara dari total anggota CISM sebanyak 133 Negara. Nantinya para atlet tersebut bakal bertanding dalam tiga katagori yang ada yakni Kelas Ketepatan Mendarat, Kelas Formasi dan Kelas Bebas.
”Untuk Formasi nantinya bakal mendarat di Kawasan ALun-alun Keraton Solo, untuk Kelas formasi bakal mendarat di Stadion Manahan, sedangkan untuk Gaya bebas nantinya bakal mendarat di kawasan Benteng Vastenburg Solo,” ucapnya di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Jumat (15/11/2013).
Ia menambahkan, pihak panitia mengaku sengaja memilih tempat-tempat tersebut agar nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Berbeda jika diselenggarakan di kawasan militer nantinya akan bersifat tertutup dan tidak bisa dinikmati oleh masyarakat sipil.
Sedangkan untuk maslah atltet, tahun ini tim Indonesia masih mengandalkan Serda Anik dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Hal itu dikarenakan pada penyelenggaraan tahun sebelumnya atlet militer tersebut mampu menduduki peringkat ke tiga di kelas akurasi.
Ketua Pelaksana, Brigjen Endang Sodik, menyebutkan acara bertajuk The 38th CISM World Military Parachuting Championship 2014 tersebut bakal digelar pada September mendatang. Menurutnya kota Solo sengaja dipilih karena lalu lintas udara Kota Solo tergolong cukup aman bagi para atlet terjun payung tersebut.
Selain itu pemiliha Kota Bengawan tersebut dilakukan karena Solo memiliki budaya yang kental dan bisa menjadi suguhan para atlet kelas dunia tersebut ketika datang ke Kota Solo.
Ia mengatakan sebelum memilih Kota Solo, setidaknya ada tiga kota lain yang diajukan oleh panitia, yakni Bali, Jogja dan Jakarta. Akan tetapi kota-kota tersebut arus lalu lintas udaranya cukup tinggi, sehingga kurang nyaman dan kurang aman bagi para atlet yang bakal bertanding.
Secara keseluruhan nantinya kejuaraan tersebut bakal diikuti oleh sekitar 60 negara dari total anggota CISM sebanyak 133 Negara. Nantinya para atlet tersebut bakal bertanding dalam tiga katagori yang ada yakni Kelas Ketepatan Mendarat, Kelas Formasi dan Kelas Bebas.
”Untuk Formasi nantinya bakal mendarat di Kawasan ALun-alun Keraton Solo, untuk Kelas formasi bakal mendarat di Stadion Manahan, sedangkan untuk Gaya bebas nantinya bakal mendarat di kawasan Benteng Vastenburg Solo,” ucapnya di Rumah Dinas Wali Kota Solo, Jumat (15/11/2013).
Ia menambahkan, pihak panitia mengaku sengaja memilih tempat-tempat tersebut agar nantinya bisa dinikmati oleh masyarakat luas. Berbeda jika diselenggarakan di kawasan militer nantinya akan bersifat tertutup dan tidak bisa dinikmati oleh masyarakat sipil.
Sedangkan untuk maslah atltet, tahun ini tim Indonesia masih mengandalkan Serda Anik dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Hal itu dikarenakan pada penyelenggaraan tahun sebelumnya atlet militer tersebut mampu menduduki peringkat ke tiga di kelas akurasi.
(rsa)