Toleransi di Indonesia mulai pudar

Jum'at, 15 November 2013 - 18:11 WIB
Toleransi di Indonesia...
Toleransi di Indonesia mulai pudar
A A A
Sindonews.com - Sikap toleransi atau saling menghormati antar sesama di Indonesia kini sudah mulai pudar. Terutama dalam kehidupan beragama/ berkeyakinan. Berbagai kejadian justru membuat sikap intoleransi seperti fomona gunung es setiap tahunnya.

"Banyak kejadian intoleransi terhadap dinamika kehidupan beragama/berkeyakinan di Indonesia. Ini menciderai konstitusi yang sangat mewajibkan sikap toleran," kata Kordinator Jaringan Gus Durian Jawa Timur Aan Anshori saat berbincang-bincang menjelang peringatan Hari Toleransi se-Dunia, Jumat (15/11/2013).

Kata Aan, hari toleransi Se-Dunia yang akan diperingati besok merupakan momen yang tepat bagi pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap kejadian yang menimpa negeri ini. Kinerja pemerintah semakin buruk dalam memberikan perlindungan kaum minoritas.

Sejumlah kejadian intoleransi terus membayangi, seperti yang menimpa GKI Yasmin HKBP Filadelfia, Warga Syiah, Ahmadiyah dan kelompok lainnya yang tak kunjung terseleseikan.

Di Jawa Timur berbagai praktik intoleran juga marak seperti, perobohan Sinagog (Tepat Ibadah Yahudi) di Surabaya, penutupan empat gereja sekaligus di Gresik pada tahun 2012.

"Yang tidak kalah memilukan, ratusan warga Syiah masih terlunta-lunta di pengungsian. Mereka boleh kembali asalkan mau mengkonversi keyakinan dari Syiah ke Sunni," jelasnya.

Dalam rangka memperingati Hari Tolesansi se-Dunia, ia menyerukan kepada Jaringan GusDurian Jawa Timur untuk melakukan aksi simpatik. Simpul-simpul Jaringan GusDurian seperti Jombang, Malang, Bondowoso, Surabaya, Gresik, Sidoarjo, Malang, Kediri, Madiun, dan Jember menyebarkan pesan damai melalui stiker dan bunga.

Kata Aan, kegiatan serupa juga akan dilakukan oleh simpul GusDurian di di Yogyakarta, Temanggung, Wonosobo, Jepara, Samarinda, Maluku, Klaten, Batang, Kebumen, dan simpul GusDurian lainnya.

"Jika di Indonesia ada Darurat Korupsi seharusnya ada juga Darurat Toleransi. Karena pemerintah buruk dalam kinerja menjamin kebebasan beragama dan berkeyakinan sebagaimana amanat dari konstitusi," tegas Presedium Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) ini.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0162 seconds (0.1#10.140)