Kasus mayat dalam karung masih gelap
A
A
A
Sindonews.com - Hingga saat ini, Polres Mojokerto masih kesulitan mengungkap kematian Vita Fitria Dewi mahasiswi UNIPA Surabaya yang tewas di Dusun Claket, Desa Claket, Kecamatan Pacet, Mojokerto.
Motif dan Pelaku pembunuh Mahasiswi asal Jember, Jawa Timur, ini masih dalam proses penyelidikkan. "Belum ada perkembangan. Sudah ada sekitar 10 saksi yang diperiksa," kata Kapolres Mojokerto AKBP Muji Ediyanto, kepada wartawan, Jumat (15/11/2013).
Saat ini, tim penyidik Polres Mojokerto masih mengumpulkan sejumlah alat bukti dari TKP di mana jasad mMahasiswi jurusan Tata Busana ini ditemukan. Dari sejumlah alat bukti dan 10 saksi yang diperiksa, tim penyidik belum bisa menemukan tersangkanya.
"Belum ada. Nanti kalau sudah ada hasil akan kita rilis. Dalam waktu dekat ini," terang Kapolres.
Ketika ditanya, apakah kematian itu ada hubungannya dengan orang-orang dekat korban. Mantan Koordinator Sesprim Polda Jatim ini mengaku polisi sudah memeriksa dugaan tersebut. Setidaknya, ada empat teman korban yang diduga melakukan kontak terakhir. "Iya. Mereka sudah kita periksa. Belum ada hasil," ujarnya.
Hasil dari pemeriksaan empat rekan korban itu, polisi masih melakukan pendalaman. Muji juga mengaku tidak mau mengeluarkan dugaan-dugaan terkait kematian Vita. "Kita enggak mau menduga-duga. Tim penyidik masih berkerja. Nanti kalau sudah ada hasil pasti kita umumkan," tepisnya.
Sebelumnya, jasad gadis berusia 20 tahun ditemukan di Dusun Claket. Hasil autopsi, Vita tewas karena kehabisan udara sehingga tidak bisa bernafas. Polisi menduga, korban tewas dibekap.
Dugaan itu diketahui dari kondisi paru-paru korban. Yang bersangkutan juga diketahui sedang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK 1 Bangkalan, Madura, dan sempat dikabarkan menghilang selama tiga hari hingga akhirnya ditemukan tewas.
Motif dan Pelaku pembunuh Mahasiswi asal Jember, Jawa Timur, ini masih dalam proses penyelidikkan. "Belum ada perkembangan. Sudah ada sekitar 10 saksi yang diperiksa," kata Kapolres Mojokerto AKBP Muji Ediyanto, kepada wartawan, Jumat (15/11/2013).
Saat ini, tim penyidik Polres Mojokerto masih mengumpulkan sejumlah alat bukti dari TKP di mana jasad mMahasiswi jurusan Tata Busana ini ditemukan. Dari sejumlah alat bukti dan 10 saksi yang diperiksa, tim penyidik belum bisa menemukan tersangkanya.
"Belum ada. Nanti kalau sudah ada hasil akan kita rilis. Dalam waktu dekat ini," terang Kapolres.
Ketika ditanya, apakah kematian itu ada hubungannya dengan orang-orang dekat korban. Mantan Koordinator Sesprim Polda Jatim ini mengaku polisi sudah memeriksa dugaan tersebut. Setidaknya, ada empat teman korban yang diduga melakukan kontak terakhir. "Iya. Mereka sudah kita periksa. Belum ada hasil," ujarnya.
Hasil dari pemeriksaan empat rekan korban itu, polisi masih melakukan pendalaman. Muji juga mengaku tidak mau mengeluarkan dugaan-dugaan terkait kematian Vita. "Kita enggak mau menduga-duga. Tim penyidik masih berkerja. Nanti kalau sudah ada hasil pasti kita umumkan," tepisnya.
Sebelumnya, jasad gadis berusia 20 tahun ditemukan di Dusun Claket. Hasil autopsi, Vita tewas karena kehabisan udara sehingga tidak bisa bernafas. Polisi menduga, korban tewas dibekap.
Dugaan itu diketahui dari kondisi paru-paru korban. Yang bersangkutan juga diketahui sedang menjalani Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK 1 Bangkalan, Madura, dan sempat dikabarkan menghilang selama tiga hari hingga akhirnya ditemukan tewas.
(san)