Pak Gubernur keluar, kami butuh upah layak!
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan buruh dari Konfederasi Serikat Nasional (KSN) Jawa Barat menggelar aksi unjuk rasa di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (14/11/2013). Para pengunjuk rasa kompak mengenakan kaos merah.
Massa dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama berada di barisan depan dan berhadapan dengan polisi. Barisan kedua, mayoritas diisi buruh perempuan. Para buruh perempuan tampak paling depan di barisan kedua. Mereka membentangkan spanduk berisi tuntutan sambil berteriak.
“Pak Gubernur keluar, kami butuh upah layak!” teriak seorang ibu. Tak mau kalah, ibu-ibu lainnya berteriak. “Kalian (PNS) enak kerjanya, digaji 13 kali,” cetusnya.
Ketua KSN Jabar, Hermawan, mengatakan buruh meminta kenaikan upah layak karena harga kebutuhan pokok terus melambung.
Upah yang diinginkan bagi buruh di Jawa Barat di atas Rp2 juta. Bila tidak dipenuhi, ia menyatakan buruh siap menggelar aksi lanjutan. “Kami akan menghentikan produksi, tidak perlu demo-demo lagi,” tegasnya.
Selain KSN, sejumlah organisasi atau serikat buruh juga menyatakan siap melakukan aksi serupa, salah satunya FSPMI.
Sementara selain menuntut upah layak, buruh juga meminta penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing, pemberangusan serikat pekerja, dan cabut Inpres Nomor 9 Tahun 2013 karena dinilai membatasi hak hidup buruh.
Aksi tersebut dikawal ketat polisi. Beberapa perwakilan buruh diterima audiensi di Gedung Sate oleh Pemprov Jabar.
Massa dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama berada di barisan depan dan berhadapan dengan polisi. Barisan kedua, mayoritas diisi buruh perempuan. Para buruh perempuan tampak paling depan di barisan kedua. Mereka membentangkan spanduk berisi tuntutan sambil berteriak.
“Pak Gubernur keluar, kami butuh upah layak!” teriak seorang ibu. Tak mau kalah, ibu-ibu lainnya berteriak. “Kalian (PNS) enak kerjanya, digaji 13 kali,” cetusnya.
Ketua KSN Jabar, Hermawan, mengatakan buruh meminta kenaikan upah layak karena harga kebutuhan pokok terus melambung.
Upah yang diinginkan bagi buruh di Jawa Barat di atas Rp2 juta. Bila tidak dipenuhi, ia menyatakan buruh siap menggelar aksi lanjutan. “Kami akan menghentikan produksi, tidak perlu demo-demo lagi,” tegasnya.
Selain KSN, sejumlah organisasi atau serikat buruh juga menyatakan siap melakukan aksi serupa, salah satunya FSPMI.
Sementara selain menuntut upah layak, buruh juga meminta penghapusan sistem kerja kontrak dan outsourcing, pemberangusan serikat pekerja, dan cabut Inpres Nomor 9 Tahun 2013 karena dinilai membatasi hak hidup buruh.
Aksi tersebut dikawal ketat polisi. Beberapa perwakilan buruh diterima audiensi di Gedung Sate oleh Pemprov Jabar.
(rsa)