Sudah sembuh, Syafii Maarif boleh pulang ke rumah
A
A
A
Sindonews.com - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Syafii Maarif, akhirnya diperbolehkan pulang ke rumah, setelah dinyatakan sembuh oleh pihak RSUP Dr Sardjito.
Kesimpulan terakhir dokter yang memeriksa Syafii, faktor kelelahan yang membuat pria berusia 78 tahun ini, menderita sakit dan harus diopname.
"Kata dokter hanya kecapekan saja. Sekarang alhamdullilah, sudah sehat dan sudah mau pulang. Saya baru mengerti, fisik ternyata tidak boleh diperkosa," kata Syafii saat ditemui di Suit Room 102, Ruang Ayodya, RSUP Dr Sardjito, Rabu (13/11/2013).
Syafii pun mengaku, sakit yang dideritanya akibat aktivitas dirinya yang terlalu padat. Diungkapkannya, sakit yang dideritanya berawal saat dirinya merasa tidak enak badan sejak Kamis 7 November 2013.
Pada hari Minggu 10 November 2013, menjadi puncak dimana kondisi guru besar UNY ini turun secara drastis, sehingga diputuskan untuk menjalani rawat inap.
"Waktu itu, saya merasakan batuk yang sangat hebat sampai terasa menusuk ulu hati. Selain itu, kepala sangat pusing terutama di bagian sisi kiri telinga atas. Bahkan, dipegang ujung rambutnya saja terasa sangat sakit," terangnya.
Melihat kondisi Syafii, pihak keluarga segara memanggil ambulans untuk segera mendapatkan pertolongan. Selama di dalam ambulans, Syafii mengaku sangat deg-degan. Menurutnya, seumur hidup baru kali itu dia naik ambulans. "Saya bilang ke istri, ini latihan mati," ujarnya sambil terkekeh.
Setelah mendapatkan perawatan empat hari, Syafii mengaku merasa kesehatannya membaik. Selama di rumah sakit, dirinya dirawat intensif oleh dua dokter, yakni dokter spesialis paru-paru Eko Budiyono, dan dokter spesialis penyakit dalam Lutvan.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Hukum RSUP Dr Sardjito Tresno Heru Nugroho menuturkan, gangguan kesehatan yang dialami Syafii Maarif lebih dikarenakan usia yang sudah tidak muda lagi, sehingga lebih mudah kelelahan jika menjalani aktivitas yang terlalu banyak.
Namun secara umum, kesehatan tokoh bangsa ini tidak mengalami masalah yang serius. "Selama dirawat, beliau memang didampingi dua dokter spesialis, karena beliau mengaku sakit di bagian dada karena batuk yang dideritanya. Tapi secara keseluruhan kondisi beliau tidak ada yang mengkhawatirkan," imbuhnya.
Kesimpulan terakhir dokter yang memeriksa Syafii, faktor kelelahan yang membuat pria berusia 78 tahun ini, menderita sakit dan harus diopname.
"Kata dokter hanya kecapekan saja. Sekarang alhamdullilah, sudah sehat dan sudah mau pulang. Saya baru mengerti, fisik ternyata tidak boleh diperkosa," kata Syafii saat ditemui di Suit Room 102, Ruang Ayodya, RSUP Dr Sardjito, Rabu (13/11/2013).
Syafii pun mengaku, sakit yang dideritanya akibat aktivitas dirinya yang terlalu padat. Diungkapkannya, sakit yang dideritanya berawal saat dirinya merasa tidak enak badan sejak Kamis 7 November 2013.
Pada hari Minggu 10 November 2013, menjadi puncak dimana kondisi guru besar UNY ini turun secara drastis, sehingga diputuskan untuk menjalani rawat inap.
"Waktu itu, saya merasakan batuk yang sangat hebat sampai terasa menusuk ulu hati. Selain itu, kepala sangat pusing terutama di bagian sisi kiri telinga atas. Bahkan, dipegang ujung rambutnya saja terasa sangat sakit," terangnya.
Melihat kondisi Syafii, pihak keluarga segara memanggil ambulans untuk segera mendapatkan pertolongan. Selama di dalam ambulans, Syafii mengaku sangat deg-degan. Menurutnya, seumur hidup baru kali itu dia naik ambulans. "Saya bilang ke istri, ini latihan mati," ujarnya sambil terkekeh.
Setelah mendapatkan perawatan empat hari, Syafii mengaku merasa kesehatannya membaik. Selama di rumah sakit, dirinya dirawat intensif oleh dua dokter, yakni dokter spesialis paru-paru Eko Budiyono, dan dokter spesialis penyakit dalam Lutvan.
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Hukum RSUP Dr Sardjito Tresno Heru Nugroho menuturkan, gangguan kesehatan yang dialami Syafii Maarif lebih dikarenakan usia yang sudah tidak muda lagi, sehingga lebih mudah kelelahan jika menjalani aktivitas yang terlalu banyak.
Namun secara umum, kesehatan tokoh bangsa ini tidak mengalami masalah yang serius. "Selama dirawat, beliau memang didampingi dua dokter spesialis, karena beliau mengaku sakit di bagian dada karena batuk yang dideritanya. Tapi secara keseluruhan kondisi beliau tidak ada yang mengkhawatirkan," imbuhnya.
(san)