Keluarga korban Heli MI-17 tes DNA
A
A
A
Sindonews.com - Korban tewas Helikopter MI-17 yang jatuh di Pos Long Bulan, Malinau, Kalimantan Utara kondisinya cukup parah. Sehingga beberapa jenazah sulit dikenali.
Oleh karenanya, keluarga korban tewas harus diambil samplenya untuk keperluan tes DNA. Tes DNA juga dilakukan terhadap keluarga korban di Semarang.
Kepala Pendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Ramses Lumban Tobing, korban tewas dalam insiden itu diantaranya adalah anggota Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang. Keluarga korban itu saat ini harus dilakukan tes DNA karena kondisi jenazah sulit dikenali.
"Informasi yang saya terima kondisinya luka bakar sehingga diperlukan identifikasi DNA," ungkapnya di Markas Lanumad Ahmad Yani Semarang, Senin (11/11.2013).
Tiga jenazah adalah anggota Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang. Masing - masing; Kapten Cpn Wahyu Ramdan (FE/Flight Engineering), Lettu Cpn Rohmad (Co Pilot) dan Serka Aan Prayinto (Mekanik).
Seperti diberitakan sebelumnya, Helikopter Jenis MI-17 milik TNI AD jatuh di sekitar Desa Apoping, Kecamatan Bahau Ulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara pada Sabtu (9/11/2013) sekira pukul 11.30. Dari 19 orang yang dibawa, 13 orang dipastikan tewas dan enam lainnya selamat.
Korban selamat terdiri dari dua prajurit TNI dan empat warga sipil. Sedangkan korban meninggal terdiri lima prajurit TNI dan delapan warga
Oleh karenanya, keluarga korban tewas harus diambil samplenya untuk keperluan tes DNA. Tes DNA juga dilakukan terhadap keluarga korban di Semarang.
Kepala Pendam IV/Diponegoro Kolonel Arh Ramses Lumban Tobing, korban tewas dalam insiden itu diantaranya adalah anggota Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang. Keluarga korban itu saat ini harus dilakukan tes DNA karena kondisi jenazah sulit dikenali.
"Informasi yang saya terima kondisinya luka bakar sehingga diperlukan identifikasi DNA," ungkapnya di Markas Lanumad Ahmad Yani Semarang, Senin (11/11.2013).
Tiga jenazah adalah anggota Skadron 31/Serbu Penerbad Semarang. Masing - masing; Kapten Cpn Wahyu Ramdan (FE/Flight Engineering), Lettu Cpn Rohmad (Co Pilot) dan Serka Aan Prayinto (Mekanik).
Seperti diberitakan sebelumnya, Helikopter Jenis MI-17 milik TNI AD jatuh di sekitar Desa Apoping, Kecamatan Bahau Ulu, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara pada Sabtu (9/11/2013) sekira pukul 11.30. Dari 19 orang yang dibawa, 13 orang dipastikan tewas dan enam lainnya selamat.
Korban selamat terdiri dari dua prajurit TNI dan empat warga sipil. Sedangkan korban meninggal terdiri lima prajurit TNI dan delapan warga
(lns)