Lettu CPN Agung Budiarjo sulit dikenali, keluarga pasrah
A
A
A
Sindonews.com - Duka mendalam menyelimuti keluarga Lettu CPN Agung Budiarjo, korban tewas dalam insiden jatuhnya helikopter jenis Mi-17.
Nampak kediaman rumah korban di kampung halamannya, di BTN Mutiara Permai, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (11/11/2013) siang, dipenuhi pelayat yang datang untuk mendoakan dan memberikan penghormatan terakhir.
Keluarga tak menyangka, sosok pria yang bertanggung jawab dan kebanggaan keluarga itu tewas dengan cara yang mengenaskan.
"Kami tak menyangka anak saya meninggal dalam keadaan seperti ini. Hingga kini kami masih menunggu proses pemberangkatan jenazah ke sini (rumah duka)," tutur ayah korban, Syahrir M Daeng Tompo, ditemui di rumah duka.
Katanya, alasan jenazah anaknya yang belum sampai ke rumah duka, lantaran pihak TNI masih belum di tes DNA, akibat luka parah yang ada di sekujur tubuhnya. Bahkan, lanjutnya, jasad anaknya sangat sulit untuk dikenali.
"Meski begitu kami tetap menunggu anak tercinta dan kebanggan kami untuk kembali ke sini, ke kampung halamannya. Agar bisa segera dimakamkan di tanah kelahirannya. Kami hanya bisa pasrah saja" lanjutnya berurai air mata.
Lettu CPN Agung Budiarto sendiri adalah anak keempat dari lima bersaudara yang pernah mengikuti sekolah penerbangan di Yogyakarta tahun 2004 hingga tahun 2008 lalu. Lettu CPN Agung Budiarjo meninggalkan istrinya Risky Lia Putri yang baru dinikahinya bulan Agustus lalu.
Baca juga: Kapten Wahyu sempat minta maaf ke istri sebelum tugas
Nampak kediaman rumah korban di kampung halamannya, di BTN Mutiara Permai, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (11/11/2013) siang, dipenuhi pelayat yang datang untuk mendoakan dan memberikan penghormatan terakhir.
Keluarga tak menyangka, sosok pria yang bertanggung jawab dan kebanggaan keluarga itu tewas dengan cara yang mengenaskan.
"Kami tak menyangka anak saya meninggal dalam keadaan seperti ini. Hingga kini kami masih menunggu proses pemberangkatan jenazah ke sini (rumah duka)," tutur ayah korban, Syahrir M Daeng Tompo, ditemui di rumah duka.
Katanya, alasan jenazah anaknya yang belum sampai ke rumah duka, lantaran pihak TNI masih belum di tes DNA, akibat luka parah yang ada di sekujur tubuhnya. Bahkan, lanjutnya, jasad anaknya sangat sulit untuk dikenali.
"Meski begitu kami tetap menunggu anak tercinta dan kebanggan kami untuk kembali ke sini, ke kampung halamannya. Agar bisa segera dimakamkan di tanah kelahirannya. Kami hanya bisa pasrah saja" lanjutnya berurai air mata.
Lettu CPN Agung Budiarto sendiri adalah anak keempat dari lima bersaudara yang pernah mengikuti sekolah penerbangan di Yogyakarta tahun 2004 hingga tahun 2008 lalu. Lettu CPN Agung Budiarjo meninggalkan istrinya Risky Lia Putri yang baru dinikahinya bulan Agustus lalu.
Baca juga: Kapten Wahyu sempat minta maaf ke istri sebelum tugas
(rsa)