Renang di kedalaman 1,5 meter, bocah SD tewas tenggelam
A
A
A
Sindonews.com - Seorang bocah siswa Sekolah Dasar (SD) kelas lima asal Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) tewas tenggelam setelah berenang di kolam renang bersama rekan-rekannya. Diduga korban tenggelam akibat tidak bisa berenang di kedalaman satu setengah meter.
Bocah tersebut diketahui bernama Viva Agustin (12), siswa SD Kranji, warga Kelurahan Kranji, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas.
Menurut keluarga korban, saat kejadian Viva sedang berenang bersama temannya dan saudaranya di kolam renang Tirta, Kecamatan Baturaden, Minggu (10/11/2013) siang.
Namun entah mengapa, Viva justru ditinggal teman dan saudaranya ke tempat yang lebih dalam. Sedangkan Viva berenang sendiri di kedalaman satu setengah meter. Saat itulah teman-teman Viva mengetahui kondisi korban sudah tenggelam di kolam renang.
Merekapun memanggil petugas renang dan memberi pertolongan buatan. Namun sayang, nyawa Viva tidak bisa tertolong. Viva meninggal sesaat akan dibawa ke rumah sakit.
“Renang dengan 7 anak yang lain. Mungkin ke tengah-tengah pas garis hitam. Jadi pada saat tenggelam mungkin petugas tidak tahu. Begitu diangkat kondisinya sudah tidak sadar. Anaknya juga belum begitu pintar berenang,” ujar Amin, keluarga korban.
Kini kasus kematian bocah berumur 12 tahun ini masih dalam penanganan aparat Polsek Baturaden. Polisi yang mengetahui kejadian ini langsung melakukan penyelidikan. Hingga kini polisi masih mencari bukti-bukti penyebab pasti kematian korban.
Bocah tersebut diketahui bernama Viva Agustin (12), siswa SD Kranji, warga Kelurahan Kranji, Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas.
Menurut keluarga korban, saat kejadian Viva sedang berenang bersama temannya dan saudaranya di kolam renang Tirta, Kecamatan Baturaden, Minggu (10/11/2013) siang.
Namun entah mengapa, Viva justru ditinggal teman dan saudaranya ke tempat yang lebih dalam. Sedangkan Viva berenang sendiri di kedalaman satu setengah meter. Saat itulah teman-teman Viva mengetahui kondisi korban sudah tenggelam di kolam renang.
Merekapun memanggil petugas renang dan memberi pertolongan buatan. Namun sayang, nyawa Viva tidak bisa tertolong. Viva meninggal sesaat akan dibawa ke rumah sakit.
“Renang dengan 7 anak yang lain. Mungkin ke tengah-tengah pas garis hitam. Jadi pada saat tenggelam mungkin petugas tidak tahu. Begitu diangkat kondisinya sudah tidak sadar. Anaknya juga belum begitu pintar berenang,” ujar Amin, keluarga korban.
Kini kasus kematian bocah berumur 12 tahun ini masih dalam penanganan aparat Polsek Baturaden. Polisi yang mengetahui kejadian ini langsung melakukan penyelidikan. Hingga kini polisi masih mencari bukti-bukti penyebab pasti kematian korban.
(rsa)