Puluhan warga Kalumpang mengikuti nikah massal
A
A
A
Sindonews.com - Puluhan warga mengikuti nikah massal yang difasilitasi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Mamuju. Para peserta terdiri dari pasangan suami-istri yang rata-rata sudah diikat oleh agama dan memiliki keturunan hingga cucu.
Nikah massal ini merupakan bagian dari pelaksanaan Bakti Tour Sehari di Kecamatan (BAUR SDK) yang digelar selama dua hari. Selain Akta Nikah, Pemkab Mamuju juga menerbitkan Akta Kelahiran dan KTP.
Salah seorang peserta nikah massal Yohanes mengaku, baru bisa merasakan makna pernikahan. Dia dan istrinya bisa bernafas lega.
"Dulu saya dinikahkan pendeta dan tidak ada rasa malu. Sekarang, rasanya semakin lega karena memiliki alat bukti sah. Meski harus menahan rasa malu, karena dilihat orang banyak. Apalagi ada bupati dan pejabat lainnya," katanya, kepada wartawan, Minggu (10/11/2013).
Bupati Mamuju Suhardi Duka yang menjadi salah seorang saksi mengatakan, legalitas hukum pernikahan harus tetap ada. Sehingga keturunan mereka diakui secara hukum.
“Negara kita bukan negara agama maupun negara sekuler, tetapi negara hukum. Olehnya segala sesuatu harus berdasarkan hukum. Sudah menjadi tugas pemerintah untuk memfasilitasi warganya yang jauh dari pusat pelayanan," katanya usai acara akad nikah massal.
Akta nikah, merupakan sebuah keharusan kepada mereka yang telah melangsungkan pernikahan. Termasuk sebagai legalisasi dalam membangun rumah tangga dan sarana untuk dapat mengurus sejumlah keperluan lain, seperti akta kelahiran anak.
"Akta kelahiran ini hak anak. Jadi harus diurus oleh orang tuanya. Kalau tidak memilikinya, anak tersebut tidak akan legal secara hukum. Akibatnya nanti dia tidak bisa bersekolah dan mengurus sejumlah keperluannya," katanya.
Selain nikah massal, BAUR SDK di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa dan Tana Toraja (Tator) Sulsel ini juga memberikan hiburan pada malam hari dan bantuan kepada dua kelompok tani. Yakni Gapoktan Tanah lotong Desa Batu Makada dan Gapoktan Salu Lebuttang dari Desa Limbong masing-masing uang senilai Rp100 juta.
Juga bantuan sebanyak 44 ekor ternak babi kepada kelompok tani Baruang dan kelompok tani Salutuang Desa Kalumpang. Serta bantuan lain dari sejumlah SKPD lingkup Pemkab Mamuju.
Nikah massal ini merupakan bagian dari pelaksanaan Bakti Tour Sehari di Kecamatan (BAUR SDK) yang digelar selama dua hari. Selain Akta Nikah, Pemkab Mamuju juga menerbitkan Akta Kelahiran dan KTP.
Salah seorang peserta nikah massal Yohanes mengaku, baru bisa merasakan makna pernikahan. Dia dan istrinya bisa bernafas lega.
"Dulu saya dinikahkan pendeta dan tidak ada rasa malu. Sekarang, rasanya semakin lega karena memiliki alat bukti sah. Meski harus menahan rasa malu, karena dilihat orang banyak. Apalagi ada bupati dan pejabat lainnya," katanya, kepada wartawan, Minggu (10/11/2013).
Bupati Mamuju Suhardi Duka yang menjadi salah seorang saksi mengatakan, legalitas hukum pernikahan harus tetap ada. Sehingga keturunan mereka diakui secara hukum.
“Negara kita bukan negara agama maupun negara sekuler, tetapi negara hukum. Olehnya segala sesuatu harus berdasarkan hukum. Sudah menjadi tugas pemerintah untuk memfasilitasi warganya yang jauh dari pusat pelayanan," katanya usai acara akad nikah massal.
Akta nikah, merupakan sebuah keharusan kepada mereka yang telah melangsungkan pernikahan. Termasuk sebagai legalisasi dalam membangun rumah tangga dan sarana untuk dapat mengurus sejumlah keperluan lain, seperti akta kelahiran anak.
"Akta kelahiran ini hak anak. Jadi harus diurus oleh orang tuanya. Kalau tidak memilikinya, anak tersebut tidak akan legal secara hukum. Akibatnya nanti dia tidak bisa bersekolah dan mengurus sejumlah keperluannya," katanya.
Selain nikah massal, BAUR SDK di kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Mamasa dan Tana Toraja (Tator) Sulsel ini juga memberikan hiburan pada malam hari dan bantuan kepada dua kelompok tani. Yakni Gapoktan Tanah lotong Desa Batu Makada dan Gapoktan Salu Lebuttang dari Desa Limbong masing-masing uang senilai Rp100 juta.
Juga bantuan sebanyak 44 ekor ternak babi kepada kelompok tani Baruang dan kelompok tani Salutuang Desa Kalumpang. Serta bantuan lain dari sejumlah SKPD lingkup Pemkab Mamuju.
(san)