Lagi, Tim SAR temukan 2 korban kapal tongkang
A
A
A
Sindonews.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Kartanegara kembali menemukan dua dari empat korban hilang akibat tenggelamnya kapal tongkang atau kapal pengangkut batu bara.
Kapal tersebut tenggelam di perairan Sungai Belayan, anak Sungai Mahakam, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Rabu, 6 November 2013, sekira pukul 17.00 Wita.
Kepala BPBD Kutai Kartanegara Darmansyah mengatakan, posisi persis kapal tenggelam tersebut berada di Sungai Belayan, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Korban yang ditemukan adalah Tola (19) pada pukul 10.00 Wita di hilir Sungai Dusun Pendamaran Tuana Tuha.
Korban kedua ditemukan sekira pukul 11.35 Wita adalah Faisal (30) di daerah Sigroding, Kutai Kartanegara. Sehari sebelumnya, tim SAR juga menemukan Kamaruddin (40).
“Masih dua orang ABK yang hilang dan dalam pencarian tim kita. Diduga keduanya terjebak di ruang mesin kapal,” kata Darmansyah, Jumat (8/11/2013).
Dalam persitiwa itu, tiga orang selamat yakni Arman (Nakhoda), Santoso (juru mudi) dan Igo Plantir (Anak Buah Kapal). Ketiga korban seamat saat ini sudah berada di Polres Kutai Kartanegara untuk dimintai keterangan.
Dari keterangan korban, kata Darmansyah, kapal tongkang yang sedang mengangkut batu bara itu merupakan milik PT Anita Samudera Lintas (ASL) SM Nomor M251361 dan MT 121301.
Tongkang ini merupakan jenis terbaru yang tugboat-nya menempel dengan sistem magnetik. Jika model lama, biasanya tugboat menarik kapal tongkang.
Tongkang ini membawa muatan batubara seberat 2.218 metrik ton. Batu bara diambil dari Desa Gunung Sari, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Dalam perjalanan menyisiri Sungai Belayan, mesin kapal sebelah kanan mati. Tongkang tersebut terbawa arus ke daerah dangkal dan miring,” katanya.
Sebuah kapal kayu, tambah Darmansyah, berusaha menyeimbangkan tongkang dengan mengikatkan tali. Sayangnya, kondisi kapal sudah terlalu miring dan tak bisa lagi diseimbangkan.
“Kapal oleng dan terbalik. Tali penyeimbang yang diikat di kapal kayu langsung putus, sehingga kapal kayu selamat waktu tongkang terbalik,” katanya.
BPBD Kukar dibantu instansi terkait masih fokus mencari korban yang hilang. BPBD Kukar dibantu tim SAR Balikpapan, Polsek Kukar, Danramil, dan masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian.
Kapal tersebut tenggelam di perairan Sungai Belayan, anak Sungai Mahakam, Kalimantan Timur (Kaltim) pada Rabu, 6 November 2013, sekira pukul 17.00 Wita.
Kepala BPBD Kutai Kartanegara Darmansyah mengatakan, posisi persis kapal tenggelam tersebut berada di Sungai Belayan, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara. Korban yang ditemukan adalah Tola (19) pada pukul 10.00 Wita di hilir Sungai Dusun Pendamaran Tuana Tuha.
Korban kedua ditemukan sekira pukul 11.35 Wita adalah Faisal (30) di daerah Sigroding, Kutai Kartanegara. Sehari sebelumnya, tim SAR juga menemukan Kamaruddin (40).
“Masih dua orang ABK yang hilang dan dalam pencarian tim kita. Diduga keduanya terjebak di ruang mesin kapal,” kata Darmansyah, Jumat (8/11/2013).
Dalam persitiwa itu, tiga orang selamat yakni Arman (Nakhoda), Santoso (juru mudi) dan Igo Plantir (Anak Buah Kapal). Ketiga korban seamat saat ini sudah berada di Polres Kutai Kartanegara untuk dimintai keterangan.
Dari keterangan korban, kata Darmansyah, kapal tongkang yang sedang mengangkut batu bara itu merupakan milik PT Anita Samudera Lintas (ASL) SM Nomor M251361 dan MT 121301.
Tongkang ini merupakan jenis terbaru yang tugboat-nya menempel dengan sistem magnetik. Jika model lama, biasanya tugboat menarik kapal tongkang.
Tongkang ini membawa muatan batubara seberat 2.218 metrik ton. Batu bara diambil dari Desa Gunung Sari, Kecamatan Tabang, Kabupaten Kutai Kartanegara.
“Dalam perjalanan menyisiri Sungai Belayan, mesin kapal sebelah kanan mati. Tongkang tersebut terbawa arus ke daerah dangkal dan miring,” katanya.
Sebuah kapal kayu, tambah Darmansyah, berusaha menyeimbangkan tongkang dengan mengikatkan tali. Sayangnya, kondisi kapal sudah terlalu miring dan tak bisa lagi diseimbangkan.
“Kapal oleng dan terbalik. Tali penyeimbang yang diikat di kapal kayu langsung putus, sehingga kapal kayu selamat waktu tongkang terbalik,” katanya.
BPBD Kukar dibantu instansi terkait masih fokus mencari korban yang hilang. BPBD Kukar dibantu tim SAR Balikpapan, Polsek Kukar, Danramil, dan masyarakat yang ada di sekitar tempat kejadian.
(lns)