Gubernur Jabar dukung wajib militer di Indonesia
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mendukung wajib militer di Indonesia yang dituangkan pada RUU Komponen Cadangan Pertahanan dalam RUU Keamanan Nasional.
"Saya termasuk yang setuju apabila RUU tentang Komponen Cadangan itu dimasukkan kewajiban bela negara dalam bentuk wajib militer," kata Aher, di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/11/2013).
Dengan wajib militer, keprajuritan tidak hanya dirasakan pihak tertentu seperti Resimen Mahasiswa (Menwa). "Tapi keprajuritan dirasakan oleh kebanyakan rakyat Indonesia," ungkapnya.
Dia lalu mencontohkan Amerika Serikat yang dikenal sebagai negara liberal. "Di Amerika (Serikat) saja negara yang paling liberal, negara yang paling bebas bangsanya, anak bangsanya diharuskan setahun dalam seumur hidup untuk mengambil wajib militer," jelasnya.
Di Jerman juga berlaku hal serupa. Sehingga, masyarakat akan merasakan menjadi prajurit. Dampak luasnya, yang bersangkutan akan lebih cinta pada negaranya sendiri, dan memiliki jiwa bela negara yang tangguh.
"Di Indonesia pun saya kira dalam situasi kebebasan seperti ini sangat baik kalau dibangun lagi cinta dan bela negara itu," tutur Aher.
Sebab bagaimanapun, warga negara Indonesia harus mencintai negaranya sendiri. "Mari kita cintai negeri ini, negeri ini baik-buruk adalah negeri kita sendiri. Baiknya kita pertahankan, kita tingkatkan. Buruknya kita hilangkan, dan kita selesaikan," imbaunya.
"Saya termasuk yang setuju apabila RUU tentang Komponen Cadangan itu dimasukkan kewajiban bela negara dalam bentuk wajib militer," kata Aher, di Gedung Merdeka, Kota Bandung, Jawa Barat, Jumat (8/11/2013).
Dengan wajib militer, keprajuritan tidak hanya dirasakan pihak tertentu seperti Resimen Mahasiswa (Menwa). "Tapi keprajuritan dirasakan oleh kebanyakan rakyat Indonesia," ungkapnya.
Dia lalu mencontohkan Amerika Serikat yang dikenal sebagai negara liberal. "Di Amerika (Serikat) saja negara yang paling liberal, negara yang paling bebas bangsanya, anak bangsanya diharuskan setahun dalam seumur hidup untuk mengambil wajib militer," jelasnya.
Di Jerman juga berlaku hal serupa. Sehingga, masyarakat akan merasakan menjadi prajurit. Dampak luasnya, yang bersangkutan akan lebih cinta pada negaranya sendiri, dan memiliki jiwa bela negara yang tangguh.
"Di Indonesia pun saya kira dalam situasi kebebasan seperti ini sangat baik kalau dibangun lagi cinta dan bela negara itu," tutur Aher.
Sebab bagaimanapun, warga negara Indonesia harus mencintai negaranya sendiri. "Mari kita cintai negeri ini, negeri ini baik-buruk adalah negeri kita sendiri. Baiknya kita pertahankan, kita tingkatkan. Buruknya kita hilangkan, dan kita selesaikan," imbaunya.
(san)