Bengawan Solo Gethek Festival bergantung debit air
A
A
A
Sindonews.com - Panitia pelaksana Bengawan Solo Gethek Festival 2013 merisaukan debit air yang ada di sungai tersebut. Pasalnya, debit air tersebut sangat menentukan gelaran festival gethek atau perahu bamboo tradisional itu.
"Sampai saat ini panitia masih was-was dengan debit air yang ada di Bengawan Solo. Jika debit air tersebut berkurang atau bertambah, akan sangat berpengaruh dalam kelancaran acara," ujar Kepala Bidang Sarana Pariwisata Ipoung Saryoko, kepada wartawan, Jumat (8/11/2013).
Dia menyebutrkan, jika debit air di sungai tersebut meningkat, maka gelaran tersebut batal dilakukan. Pasalnya, hal itu bisa menyangkut keselamatan para peserta yang ikut dalam acara tahunan tersebut. Sehingga, perlu pengamatan terus-menerus hingga saat acara berlangsung pada Minggu 10 November 2013.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Tim Search And Rescue (SAR). Nantinya yang bisa mengukur keamanan debit air Bengawan Solo adalah mereka. Jika tim SAR tidak mengizinkan, maka acara tidak akan kita gelar. Kita akan taati demi keselamatan bersama,” terangnya.
Ipoung juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terkait acara tersebut. Dia menyebutkan, jika saat acara debit air menyusut, pihaknya telah meminta bantuan kepada BBWS untuk membuka pintu air Bendungan Serbaguna Wonogiri (Waduk Gajah Mungkur) dan meninggikan debit air.
“Kalau terlalu dangkal tidak bisa, kalau terlalu tinggi airnya nanti bisa berbahaya,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bambang Hendro berharap tidak terjadi hujan deras di wilayah Hulu Sungai Bengawan Solo seperti di Wonogiri dan Sukoharjo, pada dua hari mendatang. Jika hujannya tidak begitu deras, maka bisa dipastikan debit air akan stabil dan aman untuk dipakai festival.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bengawan Solo Gethek Festival tersebut bakal diikuti 29 peserta yang terdiri dari Muspida dan berbagai komunitas di Kota Solo. Ke-29 getek tersebut, bakal menyusuri Bengawan Solo dari Sangkrah (Pasar Kliwon) hingga Taman Ronggowarsito (Jebres) sejauh empat kilometer.
"Sampai saat ini panitia masih was-was dengan debit air yang ada di Bengawan Solo. Jika debit air tersebut berkurang atau bertambah, akan sangat berpengaruh dalam kelancaran acara," ujar Kepala Bidang Sarana Pariwisata Ipoung Saryoko, kepada wartawan, Jumat (8/11/2013).
Dia menyebutrkan, jika debit air di sungai tersebut meningkat, maka gelaran tersebut batal dilakukan. Pasalnya, hal itu bisa menyangkut keselamatan para peserta yang ikut dalam acara tahunan tersebut. Sehingga, perlu pengamatan terus-menerus hingga saat acara berlangsung pada Minggu 10 November 2013.
“Kita sudah berkoordinasi dengan Tim Search And Rescue (SAR). Nantinya yang bisa mengukur keamanan debit air Bengawan Solo adalah mereka. Jika tim SAR tidak mengizinkan, maka acara tidak akan kita gelar. Kita akan taati demi keselamatan bersama,” terangnya.
Ipoung juga mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo terkait acara tersebut. Dia menyebutkan, jika saat acara debit air menyusut, pihaknya telah meminta bantuan kepada BBWS untuk membuka pintu air Bendungan Serbaguna Wonogiri (Waduk Gajah Mungkur) dan meninggikan debit air.
“Kalau terlalu dangkal tidak bisa, kalau terlalu tinggi airnya nanti bisa berbahaya,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Bambang Hendro berharap tidak terjadi hujan deras di wilayah Hulu Sungai Bengawan Solo seperti di Wonogiri dan Sukoharjo, pada dua hari mendatang. Jika hujannya tidak begitu deras, maka bisa dipastikan debit air akan stabil dan aman untuk dipakai festival.
Seperti diberitakan sebelumnya, Bengawan Solo Gethek Festival tersebut bakal diikuti 29 peserta yang terdiri dari Muspida dan berbagai komunitas di Kota Solo. Ke-29 getek tersebut, bakal menyusuri Bengawan Solo dari Sangkrah (Pasar Kliwon) hingga Taman Ronggowarsito (Jebres) sejauh empat kilometer.
(san)