Mahasiswa ITB hilang di Gunung Kendang

Rabu, 06 November 2013 - 19:40 WIB
Mahasiswa ITB hilang di Gunung Kendang
Mahasiswa ITB hilang di Gunung Kendang
A A A
Sindonews.com - Joan Tobit (23), mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Oseanografi angkatan 2008, dinyatakan hilang sejak 29 Oktober di Gunung Kendang, Pangalengan, Kabupten Bandung. Hal itu disampaikan Keluarga Mahasiswa Pecinta Alam (KMPA) Ganesha ITB melalui website resminya.

Tobit adalah warga Puri Cipageran Indah C Nomor 123 RT 03 RW 03, Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi. Ciri-ciri fisik Tobi adalah tinggi 170 centimeter, berat badan sekira 60 kilogram, rambut pendek ikal dan belah tengah, serta warna kulit agak pucat.

Dalam perjalanan menuju Gunung Kendang, Tobit membawa sejumlah peralatan seperti tas merk Deuter Futura warna abu-hitam, sepatu merk The Nort Face warna biru-abu, serta sejumlah peralatan lainnya.

Kronologi bermula ketika pada 26 Oktober pukul 05.30, Tobit berangkat dari Kampus ITB menggunakan sepeda motor Honda Supra ke Pangalengan. Pukul 11.00 Wib, Tobit sempat memberitahu rekan-rekannya ia telah tiba di Esa Kendang.

Pada 27 Oktober sekira pukul 18.00 Wib, Tobit melaporkan melalui telepon bahwa dirinya telah tiba di puncak Gunung Kendang. Tobit tiba ke puncak setelah melalui jalan naik-turun dan melelahkan. Ia lalu meminta dijemput keesokan harinya di Desa Neglawangi.

Pada 28 Oktober pukul 10.00 Wib, Tobit menelepon rekannya, Rendhy, sebanyak dua kali, tapi tidak terangkat. Pukul 12.00 Wib, Rendhy menelepon balik Tobit, tapi tidak diangkat.

Keesokan harinya, 29 Oktober pukul 12.00 Wib, Tobit sudah tidak bisa dihubungi. Hingga 30 Oktober, tidak ada kabar sama sekali dari Tobit. Pukul 13.00 Wib, Rendhy dan Asa menyusul ke Pangalengan.

Mereka lalu menemui Kepala Desa Neglawangi, Mahmud. Menurut Mahmud, dalam seminggu terakhir tidak ada pendaki yang melapor. Kepala RW dan Ketua DKM Kampung Papandangan juga membenarkan hal serupa. Warga bahkan tidak melihat ada pendaki yang melintasi wilayah Kampung Papandayan.

Pada 31 Oktober sekira pukul 18.30 Wib, Susan, anak salah seorang pegawai desa, mengaku melihat orang dengan ciri-ciri seperti Tobit. Ia melintas di depan rumahnya menuju Gunung Kendang pada 26 Oktober sekira pukul 14.00 Wib.

Pukul 19.30 Wib, Okip, warga setempat, mengatakan ada motor yang dititipkan di pos satpam Pabrik Sedep di daerah sekira pada 26 Oktober. Pukul 19.45 Wib, seorang anak kecil mengaku pada 26 Oktober ada orang dengan ciri-ciri seperti Tobit menanyakan arah ke puncak Gunung Kendang.

Pukul 20.30 Wib, motor Tobit ternyata benar berada di Pabrik Sedep. Satpam pabrik mengaku bahwa Tobit sempat menitipkan motor dan meminta izin mendaki selama 7 hari hingga 2 November. Pada 1 dan 2 November, tidak ada kabar sama sekali dari Tobit.

Pada 3 November pukul 02.00 Wib, Rendhy beserta tiga rekannya menyusul ke Pangalengan untuk mencari informsi lebih lanjut. Mereka lalu melakukan pencarian bersama warga di sejumlah jalur. Sempat ditemukan jejak sepatu seperti milik Tobit.

Relawan Pos Papandayan bahkan melaporkan bahwa pada 1 November ada sekelompok pendaki ang melaporkan terdapat seorang pendaki tersesat di sekitar Gunung Puntang.

KMPA Ganesha ITB lalu meminta bantuan BASARNAS. Pada 4 November, informasi hilanga Tobit disampaikan ke pihak keluarganya di Cimahi. Hingga hari ini, pencarian masih dilakukan. Tim dari ITB juga ikut melakukan pencarian dibantu warga.

Direktur Humas ITB, Marlia Singgih, membenarkan hilangnya Tobit. Ia diketahui pergi sendiri ke Gunung Kendang.

"Tapi kurang tahu apa dia gabung dengan rekan-rekan (pendaki) di sana atau tidak," ujar Marlia saat dihubungi, Rabu (6/11/2013).

Ia menambahkan, aktivitas pendakian itu bukan bagian dari kegiatan kampus. Itu merupakan kegiatan pribadi Tobit. Marlia pun berharap Tobit bisa segera bisa ditemukan.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6166 seconds (0.1#10.140)