Pendaki asal Surabaya tersesat di Gunung Merapi
A
A
A
Sindonews.com - Satu pendaki asal Surabaya yang diketahui bernama Rio, dilaporkan tersesat di Gunung Merapi. Berdasarkan informasi, Rio berangkat menuju puncak Gunung Merapi, bersama enam orang rekannya.
Ketujuh rombongan pendaki asal Surabaya ini, memulai pendakian ke puncak Gunung Merapi, pada Minggu 3 November 2013 malam melalui Jalur Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
Informasi tersesatnya Rio, diketahui Tim SAR Gunung Merapi Selon Boyolali, saat ke enam orang rekan Rio sudah kembali, dan melaporkan ke pos pendakian Gunung Merapi Selo.
Komandan SAR Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo menjelaskan, dari informasi tersebut, Tim SAR langsung melakukan pemetaan wilayah Gunung Merapi. Selain melakukan pemetaan untuk mengetahui posisi Rio di Gunung Merapi, Tim SAR juga membentuk dua tim pencarian. Termasuk melibatkan Tim Sar Klaten, Jawa Tengah.
"Keberadaan Rio pukul 12.30 WIB sudah kami ketahui. Dugaan sementara, Rio tersesat di Jalur Pendakian Deles Klaten," papar Yoyok, kepada wartawan, di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (5/11/2013).
Menurut Yoyok, sebenarnya Tim SAR telah siap melakukan penyisiran di lokasi keberadaan Rio yang sudah diketahui. Namun karena cuaca Gunung Merapi yang memburuk, Tim SAR memutuskan menunda pencarian.
"Karena cuaca tidak memungkinkan, pencarian dihentikan untuk sementara sampai kondisi cuaca normal," jelasnya.
Sebelum rombongan ini mendaki, Tim SAR sudah mengingatkan untuk lebih berhati-hati dan tidak boleh berada di puncak gunung lebih dari 24 jam.
Kondisi cuaca yang tidak menentu, bisa berakibat fatal. Karena di puncak kondisinya tidak stabil, sewaktu-waktu tanah bisa longsor. Belum lagi kabut tebal merapi yang tiba-tiba turun, bisa membuat pendaki tersesat.
Selain itu, para pendaki diharuskan melapor ke polsek setempat, dan petugas di pintu masuk pendakian, agar bisa terpantau dan terdata.
Ketujuh rombongan pendaki asal Surabaya ini, memulai pendakian ke puncak Gunung Merapi, pada Minggu 3 November 2013 malam melalui Jalur Selo, Boyolali, Jawa Tengah.
Informasi tersesatnya Rio, diketahui Tim SAR Gunung Merapi Selon Boyolali, saat ke enam orang rekan Rio sudah kembali, dan melaporkan ke pos pendakian Gunung Merapi Selo.
Komandan SAR Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo menjelaskan, dari informasi tersebut, Tim SAR langsung melakukan pemetaan wilayah Gunung Merapi. Selain melakukan pemetaan untuk mengetahui posisi Rio di Gunung Merapi, Tim SAR juga membentuk dua tim pencarian. Termasuk melibatkan Tim Sar Klaten, Jawa Tengah.
"Keberadaan Rio pukul 12.30 WIB sudah kami ketahui. Dugaan sementara, Rio tersesat di Jalur Pendakian Deles Klaten," papar Yoyok, kepada wartawan, di Selo, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (5/11/2013).
Menurut Yoyok, sebenarnya Tim SAR telah siap melakukan penyisiran di lokasi keberadaan Rio yang sudah diketahui. Namun karena cuaca Gunung Merapi yang memburuk, Tim SAR memutuskan menunda pencarian.
"Karena cuaca tidak memungkinkan, pencarian dihentikan untuk sementara sampai kondisi cuaca normal," jelasnya.
Sebelum rombongan ini mendaki, Tim SAR sudah mengingatkan untuk lebih berhati-hati dan tidak boleh berada di puncak gunung lebih dari 24 jam.
Kondisi cuaca yang tidak menentu, bisa berakibat fatal. Karena di puncak kondisinya tidak stabil, sewaktu-waktu tanah bisa longsor. Belum lagi kabut tebal merapi yang tiba-tiba turun, bisa membuat pendaki tersesat.
Selain itu, para pendaki diharuskan melapor ke polsek setempat, dan petugas di pintu masuk pendakian, agar bisa terpantau dan terdata.
(san)