Buruh Jawa Timur: UMK Rp3 juta harga mati!
A
A
A
Sindonews.com - Setelah berorasi di depan gedung negara Grahadi, ratusan ribu buruh menuntut untuk bertemu dengan Gubernur Jawa Timur Soekarwo. Akhirnya, perwakilan buruh ditemui oleh Gubernur Jawa Timur di ruang Grahadi.
Pantauan wartawan di lokasi, sekitar 15 perwakilan buruh langsung menuju ruangan Grahadi untuk bertemu dengan Soekarwo. Dalam negoisasi ini, Soekarwo juga didampingi dari unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Provinsi Jawa Timur.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Edi Purwinarto, Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Harry Soegiri Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan. Pertemuan itu digelar tertutup.
Sementara di luar pagar Gedung Grahadi. Sesekali para buruh ini masih berorasi. Untuk menunggu keputusan negosiasi itu, para buruh berjoget dangdut. Setidaknya, lagu berjudul 'Oplosan' menjadi favorit para buruh ini. Lagu bergenre musik dangdut koplo ini diputar berulang-ulang.
Bahkan, para buruh wanita pun bergantian untuk menyanyikan lagu berbahasa Jawa itu. "Ayo kita terus berjuang. UMK Rp3 juta harga mati," teriak salah satu buruh sambil terus bernyanyi, Kamis (31/10/2013).
Hentakkan musik dangdut koplo ini juga memancing para buruh lainnya yang diikuti berjoget dangdut. Kontan saja, Jalan Gubernur Suryo berubah seperti konser dangdut, karena sebagian besar buruh berjoget. Sementara buruh yang tidak ikut berjoget, duduk-duduk santai.
Hingga saat ini, proses negosiasi masih berlangsung. Sementara aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya disiagakan dengan peralatan lengkap.
Pantauan wartawan di lokasi, sekitar 15 perwakilan buruh langsung menuju ruangan Grahadi untuk bertemu dengan Soekarwo. Dalam negoisasi ini, Soekarwo juga didampingi dari unsur Musyawarah Pimpinan Daerah (Muspida) Provinsi Jawa Timur.
Pertemuan tersebut juga dihadiri Edi Purwinarto, Asisten Kesejahteraan Rakyat dan Harry Soegiri Kepala Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Kependudukan. Pertemuan itu digelar tertutup.
Sementara di luar pagar Gedung Grahadi. Sesekali para buruh ini masih berorasi. Untuk menunggu keputusan negosiasi itu, para buruh berjoget dangdut. Setidaknya, lagu berjudul 'Oplosan' menjadi favorit para buruh ini. Lagu bergenre musik dangdut koplo ini diputar berulang-ulang.
Bahkan, para buruh wanita pun bergantian untuk menyanyikan lagu berbahasa Jawa itu. "Ayo kita terus berjuang. UMK Rp3 juta harga mati," teriak salah satu buruh sambil terus bernyanyi, Kamis (31/10/2013).
Hentakkan musik dangdut koplo ini juga memancing para buruh lainnya yang diikuti berjoget dangdut. Kontan saja, Jalan Gubernur Suryo berubah seperti konser dangdut, karena sebagian besar buruh berjoget. Sementara buruh yang tidak ikut berjoget, duduk-duduk santai.
Hingga saat ini, proses negosiasi masih berlangsung. Sementara aparat kepolisian dari Polrestabes Surabaya disiagakan dengan peralatan lengkap.
(san)