Sebelum berangkat, TKI perlu tes kesehatan di VCT

Kamis, 31 Oktober 2013 - 13:00 WIB
Sebelum berangkat, TKI...
Sebelum berangkat, TKI perlu tes kesehatan di VCT
A A A
Sindonews.com - Tenaga Kerja Indonesia (TKI) acal Cilacap sebelum dikirim ke luar negeri hendaknya dites kesehatan di klinik Voluntary Counseling Test (VCT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cilacap.

Manager Kasus VCT RSUD Cilacap Rubino Setia Aji, mengatakan selama ini TKI tidak pernah dites lebih dulu di VCT. Sehingga ketika sudah berada di luar negeri baru diketahui terinveksi HIV mereka dipulangkan begitu saja.

"TKI sebaiknya melakukan pengecekan kesehatan di VCT, agar tidak terjadi kebobolan. Sudah ada sekitar empat sampai tujuh TKI yang sudah positif tapi tetap diberangkatkan. Di sana dicek lagi, akhirnya harus dipulangkan," katanya, Kamis (31/10/2013).

Hal ini pasti berdampak pada lingkungan. Karena masyarakat sudah mengetahui jika dia sudah berangkat, dan dipulangkan karena kena HIV AIDS.

"Ada yang mengasingkan mereka dan juga keluarganya, harusnya kan tidak sampai kebobolan dan tidak terjadi kesalahan pemeriksaan sebelum berangkat," katanya.

Karena itu, pihaknya menyarankan agar hal tersebut tidak terjadi berulang-ulang maka sebaiknya dilakukan pengecekan di VCT sekalian.

"Kita sudah mulai melakukan sosialisasi kepada PJTKI untuk melakukan pengecekan kesehatan di VCT, tapi memang sesuai kebutuhan, karena kita sifatnya pasif tidak seperti KPA," ujarnya.

Rodli, Kepala Badan Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Cilacap mengatakan selama ini pihaknya sudah melakukan kerja sama untuk tes kesehatan para calon TKI atau TKI yang cuti dan akan berangkat lagi. Klinik tersebut sudah ditunjuk dari BP3TKI Pusat.

"Kita memang ada kerja sama dengan pusat kesehatan yang ditunjuk oleh pusat," katanya.

Dalam cek kesehatan itu, semua calon TKI dan mereka yang akan berangkat lagi harus lolos kesehatan. Lanjutnya ada lima poin yang penting dalam cek kesehatan, seperti cek jantung, paru-paru, tekanan darah, HIV AIDS dan juga kehamilan bagi perempuan.

"Kalau misalnya dia kena AIDS atau dia sedang hamil mereka tidak diperbolehkan berangkat ke sana (luarnegeri)," katanya.

Pasalnya, apabila TKI tersebut sudah diketahui penyakit itu, maka tidak akan diterima di negara tujuan.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8143 seconds (0.1#10.140)