Sepuluh tahun menjomblo, Kirno akhirnya dapat jodoh
A
A
A
Sindonews.com - Setelah sepuluh tahun menjomblo, Kirno, orang utan penghuni Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ), akhirnya mendapatkan jodoh. Jodoh Kirno yang bernama Peby tersebut merupakan titipan dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bangka Belitung.
Direktur Operasional TSTJ, Windu Winarso, menyebutkan Peby tiba di TSJT sejak Jumat (25/10) malam. Menurutnya datangnya Peby itu diantar oleh petugas dari BKSDA Jateng, yang sebelumnya mendapatkan orang utan jenis betina tersebut dari BKSDA Bangka Belitung.
Ia menyebutkan selain menjadi jodoh dari Kirno, datangnya Peby tersebut juga menambah deretan koleksi orang utan yang berada di taman satwa terbesar di Kota Solo tersebut. Dengan datangnya peby tersebut menurutnya saat ini orang utan yang ada bertambah menjadi tujuh ekor.
“Peby itu titipan dari BKSDA Bangka Belitung kepada BKSDA Jateng. Sedangkan BKSDA Jateng meminta kita untuk merawat Peby tersebut,” ucapnya, Selasa (29/10/2013) siang.
Windu menambahkan meskipun nantinya bakal dijodohkan dengan Kirno, saat ini orang utan tersebut terlebih dahulu menjalani karantina. Peby tersebut ditempatkan di ruangan tersendiri agar bisa beradaptasi dengan lingkungan baru.
Selain itu pihaknya juga masih bakal memeriksa kesehatan dari Peby. Pasalnya, pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh perlu dilakukan agar nantinya jika ditemukan penyakit bisa ditangani dengan cepat.
Setelah proses karantina dan pemeriksaan selesai, nantinya baru dijodohkan dengan Kirno tersebut. “Setelah prosesnya selesai nantinya proses penjodohan bakal kita lakukan sesegera mungkin,” sambungnya.
Sementara itu salah seorang pengunjung, Galih, menyebutkan datangnya Peby tersebut diharapkan bisa berkembang biak setelah dijodohkan dengan kirno. Sehingga mampu menambah koleksi orang utan menjadi semakin banyak.
“Ya semoga bisa mempunyai keturunan yang banyak setelah dijodohkan dengan Kirno,” ucap warga Wonosobo itu.
Direktur Operasional TSTJ, Windu Winarso, menyebutkan Peby tiba di TSJT sejak Jumat (25/10) malam. Menurutnya datangnya Peby itu diantar oleh petugas dari BKSDA Jateng, yang sebelumnya mendapatkan orang utan jenis betina tersebut dari BKSDA Bangka Belitung.
Ia menyebutkan selain menjadi jodoh dari Kirno, datangnya Peby tersebut juga menambah deretan koleksi orang utan yang berada di taman satwa terbesar di Kota Solo tersebut. Dengan datangnya peby tersebut menurutnya saat ini orang utan yang ada bertambah menjadi tujuh ekor.
“Peby itu titipan dari BKSDA Bangka Belitung kepada BKSDA Jateng. Sedangkan BKSDA Jateng meminta kita untuk merawat Peby tersebut,” ucapnya, Selasa (29/10/2013) siang.
Windu menambahkan meskipun nantinya bakal dijodohkan dengan Kirno, saat ini orang utan tersebut terlebih dahulu menjalani karantina. Peby tersebut ditempatkan di ruangan tersendiri agar bisa beradaptasi dengan lingkungan baru.
Selain itu pihaknya juga masih bakal memeriksa kesehatan dari Peby. Pasalnya, pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh perlu dilakukan agar nantinya jika ditemukan penyakit bisa ditangani dengan cepat.
Setelah proses karantina dan pemeriksaan selesai, nantinya baru dijodohkan dengan Kirno tersebut. “Setelah prosesnya selesai nantinya proses penjodohan bakal kita lakukan sesegera mungkin,” sambungnya.
Sementara itu salah seorang pengunjung, Galih, menyebutkan datangnya Peby tersebut diharapkan bisa berkembang biak setelah dijodohkan dengan kirno. Sehingga mampu menambah koleksi orang utan menjadi semakin banyak.
“Ya semoga bisa mempunyai keturunan yang banyak setelah dijodohkan dengan Kirno,” ucap warga Wonosobo itu.
(rsa)