Ratusan buruh Makassar sweeping pabrik di KIMA

Senin, 28 Oktober 2013 - 16:35 WIB
Ratusan buruh Makassar sweeping pabrik di KIMA
Ratusan buruh Makassar sweeping pabrik di KIMA
A A A
Sindonews.com - Ratusan buruh dari berbagai organisasi melakukan prakondisi aksi mogok nasional, menuntut kenaikan upah minimum di Kawasan Industri Makassar (KIMA), Senin (28/10/2013).

Dalam aksinya tersebut, buruh yang mengatasnamakan Front Samurai ini melakukan sweeping di sejumlah pabrik dan perusahaan di KIMA, meminta agar seluruh karyawannya ikut bergabung.

Sempat terjadi kericuhan saat buruh menggelar sweeping. Pasalnya, mereka dihalangi oleh sejumlah petugas keamanan pabrik untuk mengajak karyawan ikut aksi mogok kerja.

Beruntung, puluhan personel kepolisian yang mengawal aksi tersebut cepat melakukan antisipasi, sehingga kericuhan antara buruh dan petugas keamanan tidak membesar.

Ketua Konfederasi Serikat Nasional (KSN) Sulsel, Salim Syamsul, menyebutkan aksi sweeping yang dilakukan ratusan buruh, merupakan aksi prakondisi mogok nasional, yang akan digelar pada 31 Oktober-1 November mendatang.

Meski sudah dilarang aparat kepolisian dan Gubernur Sulsel Syahrul Yasin Limpo, pihaknya tetap melakukan sweeping.

"Kami tidak akan menggelar sweeping kalau tuntutan kami segera dipenuhi. Makanya kita minta secara tegas kenaikan upah hingga 50 persen," katanya.

Dia pun berjanji akan tetap melakukan aksi sweeping di seluruh pabrik yang ada di Kota Makassar, sebelum tuntutannya dipenuhi Pemprov Sulsel.

"Besok, aksi kami prakondisi dipusatkan di Jalan Ir Sutami sembari mengajak seluruh buruh ikut bergabung pada 31 Oktober nanti," pungkasnya.

Sementara itu, untuk antisipasi aksi mogok nasional di Makassar, Polda Sulselbar akan menurunkan sebanyak 163 polisi wanita (Polwan) sebagai tim negosiator.

Kehadiran ratusan polwan ini sebagai bentuk pengawalan aksi unjuk rasa dengan mengedepankan humanis dan pre-entif, sehingga tidak terjadi anarkistis seperti yang dikhawatirkan sebelumnya.

"Secara umum, ada sekira 3.500 personel kita siapkan. Diantaranya itu, ada 163 polwan sebagai gard terdepan untuk melakukan negosiasi dengan demonstran," kata Kabid Humas Polda Kombes Pol Endi Sutendi.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3878 seconds (0.1#10.140)