4 pasar tradisional di Makassar batal direnovasi

Sabtu, 26 Oktober 2013 - 18:47 WIB
4 pasar tradisional...
4 pasar tradisional di Makassar batal direnovasi
A A A
Sindonews.com - Rencana renovasi terhadap empat pasar tradisional di Kota Makassar yang mulai didengungkan Perusahaan Daerah (PD) Pasar Makassar Raya, sejak 2012, batal dilaksanakan.

Empat pasar tersebut, yakni Pasar Sambung Jawa di Jalan Cenderawasih, Pasar Pannampu di Jalan Pannampu, Pasar Tamamaung di Jalan Andi Pangeran Pettarani, dan Pasar Mandai di Jalan Perintis Kemerdekaan.

“Saya baru dengar program renovasi pasar tradisional. Mungkin pejabat sebelumnya yang rencanakan, saya sendiri baru menjabat,” ujar Dirut PD Pasar Makassar Raya Rusman Abu Tahir, kepada wartawan, Sabtu (26/10/2013).

Menurut dia, proyek pembanguanan pasar yang berjalan saat ini hanya Pasar Sentral (Makassar Mall) dan Pasar Terong. Makassar Mall dibangun baru karena habis terbakar. Sedangkan Pasar Terong direnovasi. Proyek pada kedua pasar ini dikerjasamakan dengan pihak ketiga.

Program renovasi empat pasar ini dirancang saat Hakim Syahrani masih menjabat Dirut PD Pasar. Hakim sudah dua kali mengajukan program revitalisasi pasar tradisional ke pusat melalui Kementerian Perdagangan RI, yakni pada tahun 2012 dan 2013.

Hakim yang saat ini menjabat Dirut PD Terminal Makassar Metro mengemukakan, untuk merenovasi setiap pasar dibutuhkan anggaran sekitar Rp5 miliar. Anggaran tersebut, sudah termasuk pengadaan lahan untuk perluasan Pasar Tamamaung agar pedagang tidak mengambil bahu jalan.

Sementara, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Makassar Syahrir Sappaile berharap, program renovasi pasar tradisional tetap menjadi proritas utama PD Pasar. Pasar harus ditata sebaik mungkin agar pedagang betah dan pembeli nyaman.

Pasar yang tidak tertata baik, menurutnya, dapat mengakibatkan pedagang banyak memilih bahu jalan untuk berjualan. Namun demikian, Syahrir juga mengakui renovasi pasar sangat sulit apabila mengharapkan sokongan dana dari APBD Makassar yang sangat terbatas nilaianya.

"Satu-satunya jalan adalah mencari sumber pembiayaan dari APBN atau kerjasama dengan swasta seperti Makassar Mall. Sebab pasar adalah perusahaan daerah yang tidak bisa kita campuri. Dari 2012, program renovasi pasar sudah disampaikan ke Kemeneterian Perdagangan, namun belum direspons hingga kini,” ucapnya.
(san)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8807 seconds (0.1#10.140)