Purel Blitar positif idap HIV/AIDS
A
A
A
Sindonews.com - Seorang perempuan yang diinformasikan berlatar belakang sebagai pemandu lagu (purel) tempat hiburan malam Kota Blitar diketahui mengidap virus HIV/AIDS.
Dengan temuan baru tersebut, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Blitar mulai 2004 hingga 2013 mencapai 56 jiwa.
"Dari jumlah tersebut, 25 orang dalam perawatan dan sisanya meninggal dunia, "ujar Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Blitar Didik Djoko Warsito kepada wartawan, Jumat (25/10/2013).
Identifikasi akan HIV/AIDS berlangsung tidak sengaja. Yang bersangkutan melakukan cek kesehatan ke RSU Mardi Waluyo.
Pada pemeriksaan penyakit batuk yang tidak kunjung sembuh itu diketahui yang bersangkutan positif terinfeksi virus HIV/AIDS.
"Saat ini yang bersangkutan dalam perawatan klinik VCT RSUD Wlingi, "terangnya.
Djoko mengakui jika selama ini pihaknya kesulitan mendekati kelompok pemandu lagu yang juga salah satu kelompok beresiko tinggi penyebaran HIV/AIDS.
"Kita belum pernah melakukan cek darah ke kelompok ini (pemandu lagu), "terangnya.
Yang dilakukan petugas medis selama ini lebih banyak melakukan pengambilan sampel darah kepada para penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas).
Kendati demikian, sebagian besar penderita HIV/AIDS berasal dari eks penghuni lokalisasi dan ibu rumah tangga.
"Untuk ke depan kita akan berusaha masuk ke sana (pemandu lagu), "pungkasnya.
Seperti diketahui, pada bulan lalu, petugas juga menemukan satu warga Kota Blitar yang juga positif terinfeksi HIV/AIDS.
Sementar jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Blitar terhitung Januari-Juli 2013 mencapai 66 jiwa dengan 26 diantaranya meninggal dunia.
Kelompok buruh migran (TKI/TKW) menjadi salah satu penyumbang terbesar angka penderita HIV/AIDS.
Menanggapi hal itu Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Ahmad Tamim meminta Pemkab Blitar segera melakukan deteksi dini penyebaran HIV/AIDS, khususnya yang ditularkan kelompok TKI.
"Ini harus diantisipasi sejak dini, " ujarnya singkat.
Dengan temuan baru tersebut, jumlah penderita HIV/AIDS di Kota Blitar mulai 2004 hingga 2013 mencapai 56 jiwa.
"Dari jumlah tersebut, 25 orang dalam perawatan dan sisanya meninggal dunia, "ujar Kasi Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kota Blitar Didik Djoko Warsito kepada wartawan, Jumat (25/10/2013).
Identifikasi akan HIV/AIDS berlangsung tidak sengaja. Yang bersangkutan melakukan cek kesehatan ke RSU Mardi Waluyo.
Pada pemeriksaan penyakit batuk yang tidak kunjung sembuh itu diketahui yang bersangkutan positif terinfeksi virus HIV/AIDS.
"Saat ini yang bersangkutan dalam perawatan klinik VCT RSUD Wlingi, "terangnya.
Djoko mengakui jika selama ini pihaknya kesulitan mendekati kelompok pemandu lagu yang juga salah satu kelompok beresiko tinggi penyebaran HIV/AIDS.
"Kita belum pernah melakukan cek darah ke kelompok ini (pemandu lagu), "terangnya.
Yang dilakukan petugas medis selama ini lebih banyak melakukan pengambilan sampel darah kepada para penghuni lembaga pemasyarakatan (lapas).
Kendati demikian, sebagian besar penderita HIV/AIDS berasal dari eks penghuni lokalisasi dan ibu rumah tangga.
"Untuk ke depan kita akan berusaha masuk ke sana (pemandu lagu), "pungkasnya.
Seperti diketahui, pada bulan lalu, petugas juga menemukan satu warga Kota Blitar yang juga positif terinfeksi HIV/AIDS.
Sementar jumlah penderita HIV/AIDS di Kabupaten Blitar terhitung Januari-Juli 2013 mencapai 66 jiwa dengan 26 diantaranya meninggal dunia.
Kelompok buruh migran (TKI/TKW) menjadi salah satu penyumbang terbesar angka penderita HIV/AIDS.
Menanggapi hal itu Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Blitar, Ahmad Tamim meminta Pemkab Blitar segera melakukan deteksi dini penyebaran HIV/AIDS, khususnya yang ditularkan kelompok TKI.
"Ini harus diantisipasi sejak dini, " ujarnya singkat.
(lns)