Sekali tari bugil, Veny dapat bayaran Rp2,5 juta
A
A
A
Sindonews.com - Lantaran ingin memiliki uang banyak, Veny (20) nekad terjun ke dunia malam sebagai penari telanjang. Perempuan asal Kediri ini mengaku, mendapatkan bayaran yang cukup tinggi untuk sekali show bugil bersama tiga rekannya Sifa (18), Putri (21) dan Saskia (20).
"Sudah dua kali kami menggelar pesta ini. Saya sendiri dapat bayaran Rp2,5 juta untuk sekali pertunjukkan," ujar Veny, di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (24/10/2013).
Sementara itu, Danang, salah satu tersangka yang berperan sebagai penerima order mengaku, sudah dua kali menggelar tarian telanjang di Surabaya. Namun di acara kedua, aksi kelompok ini tercium petugas. Saat tengah beraksi, di diskotik kawasan Bubutan, kelompok penari bugil ini digerebek.
Salah satu penyidik Polrestabes Surabaya menambahkan, di dalam ruangan yang sangat terjaga privasinya itu, para pemesan tarian telanjang disuguhi gerakkan-gerakkan erotis sang penari. Namun, jika ada yang ingin beradegan ranjang, tentu harus melakukan negosiasi kepada sang penari.
"Acara di tempat itu hanya pertunjukkan tarian telanjang saja. Tidak ada cara lain. Kalau ingin main, nanti dilakukan di tempat lain," katanya.
Hingga saat ini, Polisi masih memburu seseorang yang diduga sebagai penyelenggara atau event organiser tari tersebut. "Kami masih memburu penyelenggara dan pemesan tempat. Untuk tersangka Danang, hanya berperan sebagai penerima order," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polrestabes Surabaya menggerebek sebuah diskotik di Kawasan Bubutan Surabaya yang digunakan sebagai tempat pagelaran tari bugil.
Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan Danang Warga Jalan Dusun Ngujung, Singosari, Malang, sebagai penerima order. Kemudian empat perempuan bernama Sifa (18), Veny (20), Putri (21), dan Saskia (20) sebagai penari telanjang. Serta Dita (22) sebagai DJ.
"Sudah dua kali kami menggelar pesta ini. Saya sendiri dapat bayaran Rp2,5 juta untuk sekali pertunjukkan," ujar Veny, di Mapolrestabes Surabaya, Kamis (24/10/2013).
Sementara itu, Danang, salah satu tersangka yang berperan sebagai penerima order mengaku, sudah dua kali menggelar tarian telanjang di Surabaya. Namun di acara kedua, aksi kelompok ini tercium petugas. Saat tengah beraksi, di diskotik kawasan Bubutan, kelompok penari bugil ini digerebek.
Salah satu penyidik Polrestabes Surabaya menambahkan, di dalam ruangan yang sangat terjaga privasinya itu, para pemesan tarian telanjang disuguhi gerakkan-gerakkan erotis sang penari. Namun, jika ada yang ingin beradegan ranjang, tentu harus melakukan negosiasi kepada sang penari.
"Acara di tempat itu hanya pertunjukkan tarian telanjang saja. Tidak ada cara lain. Kalau ingin main, nanti dilakukan di tempat lain," katanya.
Hingga saat ini, Polisi masih memburu seseorang yang diduga sebagai penyelenggara atau event organiser tari tersebut. "Kami masih memburu penyelenggara dan pemesan tempat. Untuk tersangka Danang, hanya berperan sebagai penerima order," tambahnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Polrestabes Surabaya menggerebek sebuah diskotik di Kawasan Bubutan Surabaya yang digunakan sebagai tempat pagelaran tari bugil.
Dalam penggerebekan itu, polisi mengamankan Danang Warga Jalan Dusun Ngujung, Singosari, Malang, sebagai penerima order. Kemudian empat perempuan bernama Sifa (18), Veny (20), Putri (21), dan Saskia (20) sebagai penari telanjang. Serta Dita (22) sebagai DJ.
(san)