Cabup Susilo diteror akan dibunuh

Kamis, 24 Oktober 2013 - 16:31 WIB
Cabup Susilo diteror akan dibunuh
Cabup Susilo diteror akan dibunuh
A A A
Sindonews.com - Pemilihan Bupati Magelang 2013 diwarnai aksi teror. Sebuah surat kaleng di Posko Pemenangan Susilo-Mujadin, kandidat nomor urut 1 Rabu (23/10) petang. Dalam surat kaleng tersebut berisi ancaman pembunuhan dan dua butir peluru aktif ukuran 9 mm.

Dari informasi yang dihimpun Koran SINDO, surat kaleng tersebut kali pertama ditemukan oleh Darmi (54), seorang juru masak keluarga Susilo sekitar pukul 06.30 WIB.

Kondisi surat kaleng tergeletak di meja depan Rumah Makan Bebek Goreng Diwak, yang bersebelahan dengan Posko Pememangan di Dusun Diwak, Desa Purwosari, Kecamatan Tegalrejo.

Warga Dusun Semen, Desa Purwosari ini kemudian menaruh surat yang terbungkus amplop besar warna coklat itu di etalase toko. Setelah pukul 18.30 WIB, surat tersebut baru disampaikan kepada Susilo.

“Iya, saya yang menemukan amplop besar tergeletak di meja depan warung. Karena amplop tersebut untuk bapak (Susilo) , ya saya simpan di lemari. Niatnya kalau nanti bapak atau ibu datang, baru saya serahkan,” kata Darmi, Kamis (24/10/2013).

Sementara, Susilo yang menerima surat kaleng tersebut awalnya tidak menaruh curiga. Namun, dia mengaku terkejut saat melihat amplop itu berisi ancaman pembunuhan terhadap keluarganya jika nantinya dia terpilih menjadi Bupati Magelang. Selain itu, terdapat dua butir peluru berkode PUU.62.Kal.

Tulisan ancaman itu terdiri dari potongan-potongan huruf pada koran yang ditempel di atas kertas folio putih. Berbunyi “Kamu Keluargamu Tumbalnya Susilo (poto) sama dengan Menang berarti ini”. Kata ini disambung dengan tanda panah ke arah dua butir peluru pada bagian bawah, yang bertuliskan “meledak” .

Namun, menurut Susilo, ancaman itu justru membuatnya semakin optimis maju dalam perebutan kursi kepemimpinan Kabupaten Magelang.

“Semoga teror dan tindakan zalim yang saya terima selama ini bisa semakin menguatkan keimanan dan kesabaran, serta bisa diambil hikmah juga pelajaran dikemudian hari,” ujar Susilo.

Peristiwa ini terjadi menjelang pelaksanaan debat kandidat yang dihelat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang di Hotel Grand Artos Aerowisata, Rabu (23/10) malam.

Sehingga sebelum menghadiri debat kandidat, Susilo lebih dulu melaporkan kejadian itu kepada Polsek Tegalrejo. Untuk kemudian dilanjutkan ke Polres Kabupaten Magelang.

Kapolres Kabupaten Magelang, AKBP Murbani Budi Pitono menyampaikan bahwa pihaknya sudah bekerja sama dengan Tim Laboratorium Forensik Polda Jawa Tengah untuk melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti.

“Berdasarkan temuan di lapangan, ada dua butir peluru. Kami sudah berkoordinasi dengan Labfor untuk melakukan uji balistik. Untuk saat ini, kami belum bisa memastikan terkait peluru tersebut,” tandasnya.

Kapolres meminta semua pihak untuk bersikap tenang dan menanggapi dengan bijaksana terkait ditemukannya teror tersebut. Sebab, pelaksanaan pilbup tinggal menghitung hari, yakni 27 Oktober 2013.

"Kita masih menyelidiki kasus ini, mudah- mudahan bisa segera terungkap siapa yang mengirim. Harapannya, masyarakat tidak terpancing dan tetap melaksanakan pilkada secara tenang," jelas Kapolres.

Teror yang ditujukan Susilo sendiri sudah terjadi beberapa kali. Ketua DPRD Kabupaten Magelang nonaktif ini pernah diteror tahun 2009, berupa kiriman amplop besar coklat yang berisi ular mainan disertai ancaman pembunuhan.

Kemudian pertengahan Januari 2010, kembali ancaman diterima berupa boneka pocong yang pada bagian perut ditusuki jarum ditambah rajah dalam huruf Arab yang berbunyi bahwa kematian Susilo sudah dekat.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.5589 seconds (0.1#10.140)