Permudah informasi, intelijen Jabar dibekali Android
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), meluncurkan Sistem Informasi Intelijen (SII). Dengan sistem itu, semua Kantor Komunitas Intelijen Daerah (Kominda) se-Jawa Barat dan intelijen se-Jawa Barat akan saling terhubung satu sama lain secara online.
"Sekarang intelijen Jawa Barat dengan intelijen kabupaten/kota sudah connect secara online. Device-nya diberikan ke Kominda kabupaten/kota, baik device yang diam di kantor, maupun device yang dipegang," ujar Aher di Hotel Gumilang Regency, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/10/2013).
Khusus untuk intelijen yang bekerja di lapangan, mereka akan dibekali gadget berbasis android. "Nanti pegang android, Galaxy Tab4," ungkapnya.
Dengan komputer dan gagdet yang terintegrasi secara online, intelijen se-Jawa Barat akan mudah memberikan informasi ketika ada potensi gangguan keamanan.
"Kalau ada informasi-informasi yang terkait dengan gangguan keamanan itu akan diketahui," jelas Aher.
Jika informasi bisa dengan mudah disebar secara luas ke intelijen se-Jawa Barat, maka tindakan bisa segera diambil.
"Targetnya begini, ketika ada potensi gangguan keamanan, deteksi secara dini untuk diantisipasi sehingga tidak terjadi. Kalaupun ternyata antisipasinya agak sedikit lambat atau sulit diantisipasi, terjadi, tapi bisa dieliminir," tuturnya.
Aher lalu meminta semua intelijen dari berbagai instansi baik BIN, TNI, Polri, kejaksaan, hingga sipil untuk betul-betul aktif melakukan deteksi dini terkait gejala gangguan keamanan yang ada.
Untuk penganggaran SII itu, Pemprov Jawa Barat mengeluarkan anggaran sekira Rp1,3 miliar untuk pengadaan alat dan sistemnya. Sementara untuk keperluan Kominda kabupaten/kota, anggaran yang dikeluarkan sekira Rp1,2 miliar.
"Sekarang intelijen Jawa Barat dengan intelijen kabupaten/kota sudah connect secara online. Device-nya diberikan ke Kominda kabupaten/kota, baik device yang diam di kantor, maupun device yang dipegang," ujar Aher di Hotel Gumilang Regency, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/10/2013).
Khusus untuk intelijen yang bekerja di lapangan, mereka akan dibekali gadget berbasis android. "Nanti pegang android, Galaxy Tab4," ungkapnya.
Dengan komputer dan gagdet yang terintegrasi secara online, intelijen se-Jawa Barat akan mudah memberikan informasi ketika ada potensi gangguan keamanan.
"Kalau ada informasi-informasi yang terkait dengan gangguan keamanan itu akan diketahui," jelas Aher.
Jika informasi bisa dengan mudah disebar secara luas ke intelijen se-Jawa Barat, maka tindakan bisa segera diambil.
"Targetnya begini, ketika ada potensi gangguan keamanan, deteksi secara dini untuk diantisipasi sehingga tidak terjadi. Kalaupun ternyata antisipasinya agak sedikit lambat atau sulit diantisipasi, terjadi, tapi bisa dieliminir," tuturnya.
Aher lalu meminta semua intelijen dari berbagai instansi baik BIN, TNI, Polri, kejaksaan, hingga sipil untuk betul-betul aktif melakukan deteksi dini terkait gejala gangguan keamanan yang ada.
Untuk penganggaran SII itu, Pemprov Jawa Barat mengeluarkan anggaran sekira Rp1,3 miliar untuk pengadaan alat dan sistemnya. Sementara untuk keperluan Kominda kabupaten/kota, anggaran yang dikeluarkan sekira Rp1,2 miliar.
(lns)