Kecelakaan karambol, truk tabrak 6 mobil & 4 motor
A
A
A
Sindonews.com - Sebuah truk Mitsubishi bernopol AE 8728 UN menabrak enam unit mobil dan empat sepeda motor di Jalan Soekarno Hatta, tepatnya di daerah Dukuh Cebongan, Tingkir Salatiga, Selasa (22/10/2013) sore.
Akibatnya, dua orang pengendara kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan karambol ini mengalami luka. Diduga kecelakaan ini disebabkan oleh rem truk tersebut tidak berfungsi dengan baik alias blong.
Dua korban luka adalah pengendara Honda Vario H 3978 AIG yaitu Ade Suderajat, warga Semarang, serta pengemudi mobil Daihatsu Zebra, Fatah Mustahid (37), warga Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Cebongan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Informasi yang dihimpun SINDO menyebutkan, kecelakaan ini bermula ketika truk Mitsubishi AE 8728 UN yang dikemudiakn Sumar (48), warga Claket, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melaju dari arah Solo hendak menuju Bandung, Jawa Barat dengan kecepatan tinggi. Sesampainya beberapa ratus meter sebelum lokasi kejadian, mendadak rem tidak berfungsi.
Sumar langsung berusaha menghentikan laju truk dengan memindahkan perseneling ke gigi rendah. Namun truk tetap melaju. Suman pun panik dan terus berupaya untuk menghentikan laju truk dengan cara mematikan mesin.
Upaya itu tetap tidak membuahkan hasil. Truk tetap melaju dan akhirnya menabrak Honda Vario yang dikendarai Ade Suderajat warga Semarang.
Setelah menabrak motor, truk pengakut sapi itu pun menbrak mobil Mitsubisi Kuda H 9326 LL yang dikemudian Sumargiono (50), warga Tengaran. Tidak itu saja, truk juga menyeruduk Daihatsu Grand Max B 1159 CFN yang dikemudikan Yuda (25), warga Bener, Tengaran.
Secara beruntun sejumlah mobil yang tabrak itu pun ikut menabrak mobil di depannya termasuk mobil Chevrolet Trofer H 7734 FG yang dikemudikan Sriyono (40), warga Ngadirojo, Ampel, Boyolali dan Suzuki Arena A 1294 DN yang dikemudikan Santoso (40), warga Pedurungan, Semarang, serta Honda Supra H 2158 KC yang dikendarai Daryanto (45), warga Klero, Tengaran, Kabupaten Semarang.
Truk baru berhenti setelah menabrak mobil Daihatsu Zebra yang dikemudikan Fatah Mustahid dan menabrak tiang besi di dekat jembatan penyeberangan. Kecelakaan ini juga mengakibatkan jalur utama Salatiga - Solo macet total dalam beberapa waktu.
Kemacetan baru bisa diurai selang satu jam kemudian setelah sejumlah kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan dievakuasi dari lokasi kejadian.
"Saat berangkat truk dalam kondisi baik. Dan selama perjalanan tidak ada gangguan teknis. Tapi beberapa meter sebelum kejadian, tiba-tiba rem blong dan saya tidak bisa menghentikan laju truk hingga akhirnya menabrak sejumlah mobil dan motor," tutur kernet truk Nur Said (35), di lokasi kejadian.
Kanit Laka Satlantas Polres Salatiga, Iptu Robin Patuju, mengatakan jika dari hasil penyelidikan, penyebab kecelakaan karena rem blong.
"Penyebab kecelakaan rem truk blong. Dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya kerusakan materiil, dan dua korban luka," tandasnya.
Akibatnya, dua orang pengendara kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan karambol ini mengalami luka. Diduga kecelakaan ini disebabkan oleh rem truk tersebut tidak berfungsi dengan baik alias blong.
Dua korban luka adalah pengendara Honda Vario H 3978 AIG yaitu Ade Suderajat, warga Semarang, serta pengemudi mobil Daihatsu Zebra, Fatah Mustahid (37), warga Desa Bener, Kecamatan Tengaran, Kabupaten Semarang. Keduanya langsung dilarikan ke Puskesmas Cebongan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Informasi yang dihimpun SINDO menyebutkan, kecelakaan ini bermula ketika truk Mitsubishi AE 8728 UN yang dikemudiakn Sumar (48), warga Claket, Plaosan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, melaju dari arah Solo hendak menuju Bandung, Jawa Barat dengan kecepatan tinggi. Sesampainya beberapa ratus meter sebelum lokasi kejadian, mendadak rem tidak berfungsi.
Sumar langsung berusaha menghentikan laju truk dengan memindahkan perseneling ke gigi rendah. Namun truk tetap melaju. Suman pun panik dan terus berupaya untuk menghentikan laju truk dengan cara mematikan mesin.
Upaya itu tetap tidak membuahkan hasil. Truk tetap melaju dan akhirnya menabrak Honda Vario yang dikendarai Ade Suderajat warga Semarang.
Setelah menabrak motor, truk pengakut sapi itu pun menbrak mobil Mitsubisi Kuda H 9326 LL yang dikemudian Sumargiono (50), warga Tengaran. Tidak itu saja, truk juga menyeruduk Daihatsu Grand Max B 1159 CFN yang dikemudikan Yuda (25), warga Bener, Tengaran.
Secara beruntun sejumlah mobil yang tabrak itu pun ikut menabrak mobil di depannya termasuk mobil Chevrolet Trofer H 7734 FG yang dikemudikan Sriyono (40), warga Ngadirojo, Ampel, Boyolali dan Suzuki Arena A 1294 DN yang dikemudikan Santoso (40), warga Pedurungan, Semarang, serta Honda Supra H 2158 KC yang dikendarai Daryanto (45), warga Klero, Tengaran, Kabupaten Semarang.
Truk baru berhenti setelah menabrak mobil Daihatsu Zebra yang dikemudikan Fatah Mustahid dan menabrak tiang besi di dekat jembatan penyeberangan. Kecelakaan ini juga mengakibatkan jalur utama Salatiga - Solo macet total dalam beberapa waktu.
Kemacetan baru bisa diurai selang satu jam kemudian setelah sejumlah kendaraan bermotor yang terlibat kecelakaan dievakuasi dari lokasi kejadian.
"Saat berangkat truk dalam kondisi baik. Dan selama perjalanan tidak ada gangguan teknis. Tapi beberapa meter sebelum kejadian, tiba-tiba rem blong dan saya tidak bisa menghentikan laju truk hingga akhirnya menabrak sejumlah mobil dan motor," tutur kernet truk Nur Said (35), di lokasi kejadian.
Kanit Laka Satlantas Polres Salatiga, Iptu Robin Patuju, mengatakan jika dari hasil penyelidikan, penyebab kecelakaan karena rem blong.
"Penyebab kecelakaan rem truk blong. Dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. Hanya kerusakan materiil, dan dua korban luka," tandasnya.
(rsa)