400 polisi amankan debat calon Bupati Magelang
A
A
A
Sindonews.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Magelang memperketat pelaksanaan debat kandidat enam pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Magelang. Kegiatan yang akan berlangsung di Ballroom Hotel Artos Kabupaten Magelang, malam ini akan dijaga sedikitnya 400 personel kepolisian.
Demi menjaga keamanan dan kenyamanan, KPU juga membatasi tiap cabub hanya diperbolehkan membawa 50 pendukung. Ketua KPU Kabupaten Magelang Mamun Rahmatullah mengatakan, selain kepolisian, pihaknya juga bekerjasama dengan Kodim dan Satpol PP dalam memberikan pengamanan.
“Kami sudah melakukan antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semua personel kemananan akan membantu sepenuhnya untuk kelancaran acara,” ujarnya, kepada wartawan, Selasa (22/10/2013).
Mamun menambahkan, pihaknya telah menyediakan pin yang nantinya akan dipakai para tamu undangan sebagai pengenal peserta debat kandidat. Pin tersebut dibagi menjadi dua jenis, yakni untuk para paslon dan pendukung. Rencananya, wartawan yang akan meliput acara tersebut juga akan diberi tanda pin.
“Semua ini demi keamanan dan ketertiban. Jadi, tidak semua orang bisa masuk,” lanjutnya.
Terkait jumlah pendukung, pihaknya mengaku sudah melayangkan surat kepada tiap paslon. Sehingga, diharapkan bisa dikoordinir secara baik oleh masing-masing paslon maupun tim suksesnya.
“Nanti yang mendata para paslon sendiri, yang jelas kami hanya menyediakan undangan 50 pendukung tiap paslon,” imbuh Ma’mun.
Debat kandidat akan dilaksanakan di ballroom Grand Artos Hotel, dimulai sejak pukul 19.30 hingga 21.30 WIB. Selama dua jam tersebut, juga akan dihadiri oleh tiga panelis.
“Tiga panelis yang ada dalam debat tersebut, berasal dari akademisi, pakar hukum, dan orang yang konsen terhadap demokrasi. Semua paslon, nantinya akan mendapat pertanyaan dari tiga panelis tersebut,” jelasnya.
Sementara, anggaran yang dipergunakan untuk sosialisasi dan pelaksanaan debat pasangan calon dengan kerjasama dengan salah satu televisi lokal, sejauh ini telah menelan Rp120 juta.
“Anggaran tersebut dipergunakan untuk pembuatan running text, dialog, quick count, dan sosialisasi lainnya seperti kerjasama dengan siaran langsung oleh salah satu televisi lokal,” papar dia.
Mamun menjelaskan, pelaksanaan debat paslon tersebut merupakan salah satu program sosialisasi agar masyarakat semakin tahu kandidat yang akan bertarung pada 27 Oktober mendatang. Selain sosialisasi, acara ini juga bisa menjadi tolok ukur kualitas cabup.
Sementara bagi paslon, kata dia, acara ini bisa menjadi ajang kampanye terakhir. Sebab, tanggal 24-26 Oktober mendatang merupakan masa tenang dan tidak boleh kampanye. Bahkan, alat peraga yang dipasang juga harus dicabuti dan diturunkan.
“Nanti ada penindakan dari Satpol PP dan Panwaslu, jika memang ada alat peraga yang dipasang di masa tenang,” jelasnya.
Kapolres Magelang, AKBP Murbani Budi Pitono menyampaikan bahwa pihaknya sudah siap melakukan pengamanan kegiatan tersebut. Sejauh ini, ada sekitar 400 personel yang akan dikerahkan. Pengamanan dalam acara tersebut akan dilakukan secara terbuka dan tertutup. “Namun sebagian besar personel (melaksanakan) pengamanan terbuka,” tandasnya.
Demi menjaga keamanan dan kenyamanan, KPU juga membatasi tiap cabub hanya diperbolehkan membawa 50 pendukung. Ketua KPU Kabupaten Magelang Mamun Rahmatullah mengatakan, selain kepolisian, pihaknya juga bekerjasama dengan Kodim dan Satpol PP dalam memberikan pengamanan.
“Kami sudah melakukan antisipasi jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Semua personel kemananan akan membantu sepenuhnya untuk kelancaran acara,” ujarnya, kepada wartawan, Selasa (22/10/2013).
Mamun menambahkan, pihaknya telah menyediakan pin yang nantinya akan dipakai para tamu undangan sebagai pengenal peserta debat kandidat. Pin tersebut dibagi menjadi dua jenis, yakni untuk para paslon dan pendukung. Rencananya, wartawan yang akan meliput acara tersebut juga akan diberi tanda pin.
“Semua ini demi keamanan dan ketertiban. Jadi, tidak semua orang bisa masuk,” lanjutnya.
Terkait jumlah pendukung, pihaknya mengaku sudah melayangkan surat kepada tiap paslon. Sehingga, diharapkan bisa dikoordinir secara baik oleh masing-masing paslon maupun tim suksesnya.
“Nanti yang mendata para paslon sendiri, yang jelas kami hanya menyediakan undangan 50 pendukung tiap paslon,” imbuh Ma’mun.
Debat kandidat akan dilaksanakan di ballroom Grand Artos Hotel, dimulai sejak pukul 19.30 hingga 21.30 WIB. Selama dua jam tersebut, juga akan dihadiri oleh tiga panelis.
“Tiga panelis yang ada dalam debat tersebut, berasal dari akademisi, pakar hukum, dan orang yang konsen terhadap demokrasi. Semua paslon, nantinya akan mendapat pertanyaan dari tiga panelis tersebut,” jelasnya.
Sementara, anggaran yang dipergunakan untuk sosialisasi dan pelaksanaan debat pasangan calon dengan kerjasama dengan salah satu televisi lokal, sejauh ini telah menelan Rp120 juta.
“Anggaran tersebut dipergunakan untuk pembuatan running text, dialog, quick count, dan sosialisasi lainnya seperti kerjasama dengan siaran langsung oleh salah satu televisi lokal,” papar dia.
Mamun menjelaskan, pelaksanaan debat paslon tersebut merupakan salah satu program sosialisasi agar masyarakat semakin tahu kandidat yang akan bertarung pada 27 Oktober mendatang. Selain sosialisasi, acara ini juga bisa menjadi tolok ukur kualitas cabup.
Sementara bagi paslon, kata dia, acara ini bisa menjadi ajang kampanye terakhir. Sebab, tanggal 24-26 Oktober mendatang merupakan masa tenang dan tidak boleh kampanye. Bahkan, alat peraga yang dipasang juga harus dicabuti dan diturunkan.
“Nanti ada penindakan dari Satpol PP dan Panwaslu, jika memang ada alat peraga yang dipasang di masa tenang,” jelasnya.
Kapolres Magelang, AKBP Murbani Budi Pitono menyampaikan bahwa pihaknya sudah siap melakukan pengamanan kegiatan tersebut. Sejauh ini, ada sekitar 400 personel yang akan dikerahkan. Pengamanan dalam acara tersebut akan dilakukan secara terbuka dan tertutup. “Namun sebagian besar personel (melaksanakan) pengamanan terbuka,” tandasnya.
(san)