Seniman & petani butuh bupati yang perhatian

Selasa, 22 Oktober 2013 - 15:49 WIB
Seniman & petani butuh bupati yang perhatian
Seniman & petani butuh bupati yang perhatian
A A A
Sindonews.com - Ada pemandangan menarik di ruas jalan Kta Magelang. Sejumlah seniman dan petani di Kabupaten Magelang mengenakan baju surjan (khas Jawa) dengan make up punakawan (Semar, Gareng, Petruk, Bagong) berjalan dari Hotel Pondok Tingal menuju patung stupa yang berlokasi tidak jauh dari Candi Pawon Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur.

Di barisan terdepan, mereka membawa dua boneka yang duduk di atas tandu, sebagai simbol Bupati dan Wakil Bupati Magelang terpilih periode 2014-2019. Sementara musik gamelan sederhana senantiasa mengalun dari barisan paling belakang.

Di bawah terik matahari sekitar pukul 10.00 WIB, mereka mengitari patung stupa dari bawah hingga atas. Untuk selanjutnya, salah seorang penyair, Hari Atmoko membacakan puisi bertema pesta demokrasi di tingkat kabupaten, yang sarat intrik dan janji manis.

Sebuah performance art yang dilakukan untuk mengekspresikan harapan masyarakat terhadap pemimpin Kabupaten Magelang, menjelang pemilihan bupati (Pilbup) yang berlangsung 27 Oktober mendatang ini, juga diwarnai dengan luapan kegelisahan dari berbagai elemen masyarakat. Di antaranya, petani, guru honorer, tukang becak, dan seniman.

Seorang petani asal Kecamatan Sawangan, Sujo mengutarakan harapannya kepada bupati terpilih untuk senantiasa memperhatikan petani. Selain membangun infrastruktur pengairan, petani juga bisa menikmati hasil panen dengan baik dan berkualitas.

“Tak terbayangkan, selama ini petani di Magelang tidak diperhatikan secara maksimal. Mereka masih banyak yang swadaya dalam menghidupi aktifitas pertaniannya,” kata Sujo, Selasa (22/10/2013).

Suara lain muncul dari pedagang asongan dan pengayuh becak yang menilai keberadaan Candi Borobudur belum memberikan kontribusi bagi peningkatan perekonomian masyarakat.

“Pengelolaan wisata di Magelang terutama Borobudur belum berhasil,” ucap Digdoyo, seorang pengayuh becak.

Ketua Komunitas Seniman Borobudur Indonesia (KSBI), Umar Chusaeni menilai Pemerintah Kabupaten Magelang saat ini sama sekali belum menyentuh Borobudur.

“Selama ini, Pemkab tidak berpikir Borobudur suatu aset yang bisa memberikan kemakmuran bagi masyarakat. Sementara, menurut kami, Bupati saat ini belum ada perhatian posisitf bagi seniman dan petani,” ujar Umar.

Maka aksi itu sebagai upaya memberikan sinergi atas pelaksanaan pesta demokrasi di tingkat kabupaten. Diharapkan, Bupati terpilih nantinya mampu membawa Kabupaten Magelang lebih baik.

“Bukan hanya untuk partainya, tapi untuk semua masyarakat,” tegasnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7970 seconds (0.1#10.140)