Perahu rakit karam, 2 orang tewas tenggelam
A
A
A
Sindonews.com - Perahu rakit kecil, di danau buatan di Kampung Kedungwaru, Desa Kutapohaci, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, mengalami karam diduga karena kelebihan beban. Dua dari lima orang penumpangnya, yakni Sopian (24) dan Edi (17) tewas dalam peristiwa ini.
Sedangkan tiga orang lainnya, yakni Anan (53), Robino (28), dan Hardi (27) berhasil selamat. Namun, ketiganya masih syok akibat peristiwa yang terjadi, pada Selasa 15 Oktober 2013.
"Saya sempat menolong adik saya Edi, tapi yang namanya di air, saya tidak bisa bertahan, lemes," ujar Robino korban selamat, kepada wartawan, Rabu (16/10/2013).
Diceritakan dia, saat itu mereka berlima berencana untuk mengambil bibit ikan di tambak ikan dengan menggunakan perahu rakit kecil untuk menyebrangi danau buatan hasil galian yang kedalamannya hampir mencapai 30-50 meter tersebut.
Sesamapainya di tambak ikan, mereka pun menangkap dan mengambil bibit ikan, lalu menaruhnya di rakit yang mereka tumpangi tanpa menyadari bahwa perahu yang mereka tumpangi tersebut kelebihan beban.
Tanpa menyadari hal itu, mereka pun melakukan penyebrangan ke tepian dengan mengayuhnya secara perlahan. Setelah beberapa meter hampir mencapai tepian, perahu tiba-tiba karam dan seluruh penumpangnya terbalik.
"Kami bertiga berhasil bertahan dengan berenang. Sementara Sopian dan Edi tidak dapat berenang. Keduanya panik dan berusaha berenang ke permukan ketika tenggelam. Tetapi saya sempat menolong Edi. Sebelum tenggelam, Sopian dan Edi sempat berteriak minta tolong dan meronta berusaha berenang ke permukaan air," terangnya.
Hingga kini, kedua korban masih belum ditemukan dan masih dalam pencarian. Beberapa tim penyelamat pun diturunkan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Tagana Karawang, dan SAR Sagara pun melakukan pencarian dengan menggunakan dua perahu dan mengelilingi danau tersebut.
Kedalaman air yang mencapai 30-50 meter sempat menyulitkan pencarian, pasalnya perlu dilakukan penyelaman. Sementara warga dan keluarga sempat meminta orang pintar dengan bantuan spiritualnya untuk menemukan korban.
Sedangkan tiga orang lainnya, yakni Anan (53), Robino (28), dan Hardi (27) berhasil selamat. Namun, ketiganya masih syok akibat peristiwa yang terjadi, pada Selasa 15 Oktober 2013.
"Saya sempat menolong adik saya Edi, tapi yang namanya di air, saya tidak bisa bertahan, lemes," ujar Robino korban selamat, kepada wartawan, Rabu (16/10/2013).
Diceritakan dia, saat itu mereka berlima berencana untuk mengambil bibit ikan di tambak ikan dengan menggunakan perahu rakit kecil untuk menyebrangi danau buatan hasil galian yang kedalamannya hampir mencapai 30-50 meter tersebut.
Sesamapainya di tambak ikan, mereka pun menangkap dan mengambil bibit ikan, lalu menaruhnya di rakit yang mereka tumpangi tanpa menyadari bahwa perahu yang mereka tumpangi tersebut kelebihan beban.
Tanpa menyadari hal itu, mereka pun melakukan penyebrangan ke tepian dengan mengayuhnya secara perlahan. Setelah beberapa meter hampir mencapai tepian, perahu tiba-tiba karam dan seluruh penumpangnya terbalik.
"Kami bertiga berhasil bertahan dengan berenang. Sementara Sopian dan Edi tidak dapat berenang. Keduanya panik dan berusaha berenang ke permukan ketika tenggelam. Tetapi saya sempat menolong Edi. Sebelum tenggelam, Sopian dan Edi sempat berteriak minta tolong dan meronta berusaha berenang ke permukaan air," terangnya.
Hingga kini, kedua korban masih belum ditemukan dan masih dalam pencarian. Beberapa tim penyelamat pun diturunkan, tim SAR gabungan yang terdiri dari Basarnas, Tagana Karawang, dan SAR Sagara pun melakukan pencarian dengan menggunakan dua perahu dan mengelilingi danau tersebut.
Kedalaman air yang mencapai 30-50 meter sempat menyulitkan pencarian, pasalnya perlu dilakukan penyelaman. Sementara warga dan keluarga sempat meminta orang pintar dengan bantuan spiritualnya untuk menemukan korban.
(san)