Pelaku penembakan di Semarang masih berkeliaran
A
A
A
Sindonews.com - Hingga kini, pelaku penembakan Soleh (33), kepala keamanan tidak resmi proyek rel ganda (double track), masih berkeliaran di tengah masyarakat. Polisi kesulitan mengungkap kasus yang menyebabkan satu korban meninggal itu.
“Identitas pelaku pembunuhan Soleh hingga saat ini belum diketahui, senjata jenis revolver yang digunakan untuk menembak korban juga belum bisa dideteksi,” ujar Kabid Humas Polda Jateng AKBP Liliek Darmanto, kepada wartawan, Minggu (13/10/2013).
Dia beralasan, sulitnya mengungkap senjata pelaku, karena senjata jenis revolver mudah dibuat orang. Selain itu, dari dua proyektil yang ditemukan polisi dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga tidak dapat diketahui jenisnya.
“Karena kondisinya gepeng, sehingga tidak bisa dipastikan peluru jenis apa yang digunakan itu. Selain itu, peluru yang proyektilnya terbuat dari timah itu banyak, jenisnya juga macam-macam,” imbuhnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui identitas pelaku. Saat ini, tim yang dibentuk untuk menyelesaikan kasus itu sudah melakukan beberapa penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi.
Selain itu, konflik yang melibatkan Soleh beberapa waktu yang lalu terkait pencurian di proyek rel ganda juga menjadi acuan polisi untuk menemukan pelaku. “Terkait permasalahan itu, akan kami jadikan acuan dalam proses penyelidikan,” terangnya.
Untuk mempersempit ruang gerak pelaku, Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno imbuh Liliek memerintahkan jajarannya untuk giat melakukan operasi razia. Selain untuk menemukan pelaku, hal ini juga dilakukan untuk mendeteksi pengguna senjata api ilegal.
“Identitas pelaku pembunuhan Soleh hingga saat ini belum diketahui, senjata jenis revolver yang digunakan untuk menembak korban juga belum bisa dideteksi,” ujar Kabid Humas Polda Jateng AKBP Liliek Darmanto, kepada wartawan, Minggu (13/10/2013).
Dia beralasan, sulitnya mengungkap senjata pelaku, karena senjata jenis revolver mudah dibuat orang. Selain itu, dari dua proyektil yang ditemukan polisi dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) juga tidak dapat diketahui jenisnya.
“Karena kondisinya gepeng, sehingga tidak bisa dipastikan peluru jenis apa yang digunakan itu. Selain itu, peluru yang proyektilnya terbuat dari timah itu banyak, jenisnya juga macam-macam,” imbuhnya.
Meski begitu, pihaknya mengaku akan terus melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui identitas pelaku. Saat ini, tim yang dibentuk untuk menyelesaikan kasus itu sudah melakukan beberapa penyelidikan, termasuk memeriksa sejumlah saksi.
Selain itu, konflik yang melibatkan Soleh beberapa waktu yang lalu terkait pencurian di proyek rel ganda juga menjadi acuan polisi untuk menemukan pelaku. “Terkait permasalahan itu, akan kami jadikan acuan dalam proses penyelidikan,” terangnya.
Untuk mempersempit ruang gerak pelaku, Kapolda Jateng Irjen Pol Dwi Priyatno imbuh Liliek memerintahkan jajarannya untuk giat melakukan operasi razia. Selain untuk menemukan pelaku, hal ini juga dilakukan untuk mendeteksi pengguna senjata api ilegal.
(san)