Cek hewan kurban, mahasiswa FKH UGM diterjunkan

Sabtu, 12 Oktober 2013 - 06:01 WIB
Cek hewan kurban, mahasiswa...
Cek hewan kurban, mahasiswa FKH UGM diterjunkan
A A A
Sindonews.com – Jelang perayaan Idul Adha, Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) UGM menerjunkan 300 mahasiswa dan 62 dosen untuk memeriksa kesehatan hewan kurban di DIY. Pemeriksaan tersebut akan dilakukan pada 15-18 Oktober 2013 untuk sekitar 20.000 hewan kurban.

"Rencananya pemeriksaan kesehatan hewan kurban tersebut meliputi dua kali pemeriksaan yakni sebelum dipotong (antemortem) dan pemeriksaan setelah dipotong (postmortem). Tim yang diberangkatkan ini merupakan gabungan mahasiswa tingkat profesi, dokter hewan FKH UGM dan dokter hewan Dinas Pertanian DIY,” terang Dekan FKH UGM Dr drh Joko Pratoswo MSi Jumat (11/10/2013).

Ditemui usai pelepasan tim pemeriksa hewan kurban di kampus setempat, Joko menuturkan, tim pemeriksa tersebut akan dibagi menjadi tim-tim kecil dan disebar ke berbagai lokasi penyembelihan hewan kurban seperti masjid, musala, kantor dan lapangan.

Selain melakukan pemeriksaan kesehatan, tim FKH UGM tersebut juga melakukan pengawasan pada saat proses pemotongan dan pengawasan peredaran produk daging hewan kurban.

"Pengawasan saat pemotongan maupun peredarannya ini dilakukan untuk melindungi kesehatan masyarakat. Tentu semua pihak ingin daging hewan kurban yang tersedia sehat dan layak. Ini juga merupakan kewajiban kami untuk memastikan masyarakat mendapatkan daging yang ASUH yakni Aman, Sehat, Utuh dan Halal,” ungkapnya.

Diakui Joko, jumlah hewan kurban yang beredar tidak sebanding dengan jumlah dokter hewan atau pemeriksa kesehatan hewan, utamanya untuk lokasi yang ada di desa-desa.

Namun demikian, pengawasan dan pemeriksaan hewan kurban yang akan dilakukan FKH UGM tersebut diharapkan bisa mencegah zoonosis atau penularan penyakit hewan ke manusia.

Dalam kesempatan yang sama, salah satu mahasiswa profesi FKH UGM Tri Widiyatmoko SKH menuturkan, pada tahap pemeriksaan hewan kurban sebelum penyembelihan dilakukan pemeriksaan umum dan pemeriksaan khusus.

Ia sendiri telah ikut serta sebanyak dua kali untuk kegiatan pemeriksaan kesehatan hewan kurban seperti saat ini. "Berdasarkan pengalaman pemeriksaan hewan kurban tahun lalu, kebanyakan temuan yang kami peroleh ialah cukup banyak hewan kurban yang ternyata terinfeksi penyakit cacing hati atau fascioliasis. Biasanya kami langsung meminta agar organ hati yang terinfeksi penyakit untuk
segera dipisahkan dan tidak dibagikan ke masyarakat. Kami meminta bagian tersebut dibuang,” katanya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9858 seconds (0.1#10.140)