Anggaran ulang tahun Batu Rp2,8 M disoal
A
A
A
Sindonews.com - Malang Corruption Watch (MCW) memprotes penggunaan anggaran senilai Rp2,8 miliar untuk acara seremonial peringatan HUT Kota Batu yang ke-12.
MCW menilai penggunaan untuk acara tanggal 17 Oktober ini merupakan pemborosan anggaran yang seharusnya dialihkan untuk hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
Farchan Masduqi, Unit Kampaye Publik MCW, menilai Pemkot Batu tidak selaiknya mengucurkan anggaran sebesar Rp2,8 milyar hanya untuk perayaan seremonial belaka. Sebab, katanya, dana sebesar itu lebih bermanfaat jika digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana layanan kesehatan dan pendidikan serta untuk kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kata Masduqi, angka kemiskinan di Kota Batu tergolong tinggi. Dari total jumnlah penduduk yang mencapai 190.184 jiwa, masih ada 34.400 jiwa yang termasuk dalam kategori rumah tangga miskin.
"Penggunaan anggaran tersebut bisa dibilang berlebihan dan pemborosan serta tidak mendukung prinsip penghematan atau efisiensi anggaran," kata Masduqi, Kamis (10/10/2013).
Anehnya lagi, kata Masduqi, pembangunan block office juga masih mangkrak hingga kini, tapi Pemkot Batu malah menghambur-hamburkan uang untuk acara seremonial belaka.
Dalam peringatan HUT Kota Batu ke-12, Pemkot Batu menganggarkan dana sebesar Rp 2,8 miliar yang diambilkan dari Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra). Dana sebesar itu langsung diberikan dan dikelola oleh panitia untuk membiayai pameran dan parade senjata TNI dari tiga matra, TNI Angakatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut.
MCW menilai penggunaan untuk acara tanggal 17 Oktober ini merupakan pemborosan anggaran yang seharusnya dialihkan untuk hal lain yang bermanfaat bagi masyarakat.
Farchan Masduqi, Unit Kampaye Publik MCW, menilai Pemkot Batu tidak selaiknya mengucurkan anggaran sebesar Rp2,8 milyar hanya untuk perayaan seremonial belaka. Sebab, katanya, dana sebesar itu lebih bermanfaat jika digunakan untuk meningkatkan sarana dan prasarana layanan kesehatan dan pendidikan serta untuk kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, kata Masduqi, angka kemiskinan di Kota Batu tergolong tinggi. Dari total jumnlah penduduk yang mencapai 190.184 jiwa, masih ada 34.400 jiwa yang termasuk dalam kategori rumah tangga miskin.
"Penggunaan anggaran tersebut bisa dibilang berlebihan dan pemborosan serta tidak mendukung prinsip penghematan atau efisiensi anggaran," kata Masduqi, Kamis (10/10/2013).
Anehnya lagi, kata Masduqi, pembangunan block office juga masih mangkrak hingga kini, tapi Pemkot Batu malah menghambur-hamburkan uang untuk acara seremonial belaka.
Dalam peringatan HUT Kota Batu ke-12, Pemkot Batu menganggarkan dana sebesar Rp 2,8 miliar yang diambilkan dari Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesra). Dana sebesar itu langsung diberikan dan dikelola oleh panitia untuk membiayai pameran dan parade senjata TNI dari tiga matra, TNI Angakatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut.
(rsa)