Ratusan karyawan Kertas Leces tuntut pembayaran upah
A
A
A
Sindonews.com - Karyawan PT Kertas Leces (KL) kembali berunjukrasa di depan pabrik. Mereka menuntut kejelasan status ketenagakerjaan dan hak-hak normatif karyawan pabrik milik pemerintah tersebut.
Aksi unjukrasa yang meluber hingga ke jalan raya ini mengakibatkan kemacetan di ruas jalur Probolinggo-Jember. Meski dijaga ketat aparat kepolisian, para pengguna jalan harus berjalan merambat untuk terlepas dari kepungan buruh.
Dalam orasinya, Sekretaris DPP Serikat Karyawan (Sekar) Kertas Leces, Arham, mendesak manajemen PT KL untuk segera merealisasikan tuntutan dan hak-hak karyawan yang selama ini mengabdi di perusahaan BUMN tersebut.
Tuntutan tersebut diantaranya, penyesuaian gaji sesuai UMK 2013, membayar gaji yang belum terbayar selama tujuh bulan dan mengikutsertakan dalam program Jamsostek.
"Karyawan dengan setia tetap bekerja meski tidak ada kejelasan akan hak-haknya. Kami minta agar manajemen segera menyelesaikan gaji karyawan yang belum dibayarkan. Sebagai perusahaan pemerintah, seharusnya seluruh hak-hak karyawan segera dipenuhi," tegas Arham, Kamis (10/10/2013).
Selain menuntut penyelesaian hak-hak karyawan, DPP Sekar PT KL juga mengecam tindakan manajemen yang arogan terhadap aktivis buruh yang bergabung dalam serikat pekerja. Para buruh yang mengkritisi kebijakan manajemen, dipecat tanpa alasan jelas dan tanpa pesangon.
Aksi unjukrasa buruh PT KL juga di warnai isak tangis para istri karyawan yang selama tujuh bulan belum menerima bayaran. Sementara mereka harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga yang tidak bisa ditunda lagi.
"Urusan dapur dan sekolah anak-anak, tidak bisa ditunda lagi. Sementara gaji belum dibayar, sepulang kerja suami saya terpaksa mencari pekerjaan lain untuk menutup kebutuhan sehari-hari," ujar Yanti, seorang istri karyawan PT KL.
Sementara itu, Dirut PT KL, Budi Kusmarwoto, mengungkapkan bahwa saat ini kondisi perusahaan dalam keadaan terpuruk dan terus mengalami kerugian. PT KL juga sudah berupaya melakukan perbaikan dengan mengubah produk dari yang semula kertas biasa menjadi kertas mulia, seperti untuk materai dan segel yang keuntungannya berlipat ganda. Jika program ini berjalan sesuai yang direncanakan, maka tunggakan semua karyawan sekitar Rp7 miliar bisa segera direalisasikan.
"Kami sudah berupaya memperbaiki kondisi perekonomian perusahaan. Setidaknya butuh waktu 1-2 tahun mendatang, agar perusahaan bisa bangkit dan meningkatkan perekonomian," kata Budi Kusmarwoto.
Aksi unjukrasa yang meluber hingga ke jalan raya ini mengakibatkan kemacetan di ruas jalur Probolinggo-Jember. Meski dijaga ketat aparat kepolisian, para pengguna jalan harus berjalan merambat untuk terlepas dari kepungan buruh.
Dalam orasinya, Sekretaris DPP Serikat Karyawan (Sekar) Kertas Leces, Arham, mendesak manajemen PT KL untuk segera merealisasikan tuntutan dan hak-hak karyawan yang selama ini mengabdi di perusahaan BUMN tersebut.
Tuntutan tersebut diantaranya, penyesuaian gaji sesuai UMK 2013, membayar gaji yang belum terbayar selama tujuh bulan dan mengikutsertakan dalam program Jamsostek.
"Karyawan dengan setia tetap bekerja meski tidak ada kejelasan akan hak-haknya. Kami minta agar manajemen segera menyelesaikan gaji karyawan yang belum dibayarkan. Sebagai perusahaan pemerintah, seharusnya seluruh hak-hak karyawan segera dipenuhi," tegas Arham, Kamis (10/10/2013).
Selain menuntut penyelesaian hak-hak karyawan, DPP Sekar PT KL juga mengecam tindakan manajemen yang arogan terhadap aktivis buruh yang bergabung dalam serikat pekerja. Para buruh yang mengkritisi kebijakan manajemen, dipecat tanpa alasan jelas dan tanpa pesangon.
Aksi unjukrasa buruh PT KL juga di warnai isak tangis para istri karyawan yang selama tujuh bulan belum menerima bayaran. Sementara mereka harus memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga yang tidak bisa ditunda lagi.
"Urusan dapur dan sekolah anak-anak, tidak bisa ditunda lagi. Sementara gaji belum dibayar, sepulang kerja suami saya terpaksa mencari pekerjaan lain untuk menutup kebutuhan sehari-hari," ujar Yanti, seorang istri karyawan PT KL.
Sementara itu, Dirut PT KL, Budi Kusmarwoto, mengungkapkan bahwa saat ini kondisi perusahaan dalam keadaan terpuruk dan terus mengalami kerugian. PT KL juga sudah berupaya melakukan perbaikan dengan mengubah produk dari yang semula kertas biasa menjadi kertas mulia, seperti untuk materai dan segel yang keuntungannya berlipat ganda. Jika program ini berjalan sesuai yang direncanakan, maka tunggakan semua karyawan sekitar Rp7 miliar bisa segera direalisasikan.
"Kami sudah berupaya memperbaiki kondisi perekonomian perusahaan. Setidaknya butuh waktu 1-2 tahun mendatang, agar perusahaan bisa bangkit dan meningkatkan perekonomian," kata Budi Kusmarwoto.
(rsa)