Di depan rumah Aher, GMBI bentrok dengan polisi
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan demonstran dari Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) melakukan aksi di depan gerbang rumah dinas Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), di Jalan Otista, Kota Bandung, Kamis (9/10/2013). Bentrokan sempat pecah dalam aksi tersebut.
Awalnya, aksi berlangsung damai. Para demonstran ingin bertemu Gubernur Jawa Barat, Aher. Aher sendiri kebetulan tidak ada di tempat karena sedang berdinas ke luar kota.
Bentrokan pun sempat pecah antara GMBI dan polisi. Polisi bahkan menggunakan water canon dan unit satwa untuk menghentikan kerusuhan.
Setelah kerusuhan reda, massa tetap berkumpul di lokasi. Perwakilan massa giliran berorasi. Secara umum, massa menuntut berbagai janji kampanye pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
"Kami ingin bertemu dengan Gubernur untuk menagih janji kampanyenya," kata Ketua Umum GMBI, Fauzan Rachman.
Mereka juga menuntut agar pejabat di lingkungan Pemprov Jawa Barat yang berstatus tersangka korupsi untuk segera diganti. Mereka juga meminta Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemprov Jawa Barat ditiadakan karena dinilai rentan korupsi.
Usai bentrok, massa menyuarakan kekecewaannya atas bentrokan yang terjadi. "Kami di sini juga membela nasib bapak-bapak (polisi). Kami kecewa karena bapak-bapak bertindak kasar," teriak salah seorang perwakilan massa.
Sementara akibat berkumpulnya massa, arus lalu lintas di sekitar lokasi tersendat. Jalan yang tadinya dua jalur pun terpaksa dibuat jadi satu jalur oleh polisi.
Awalnya, aksi berlangsung damai. Para demonstran ingin bertemu Gubernur Jawa Barat, Aher. Aher sendiri kebetulan tidak ada di tempat karena sedang berdinas ke luar kota.
Bentrokan pun sempat pecah antara GMBI dan polisi. Polisi bahkan menggunakan water canon dan unit satwa untuk menghentikan kerusuhan.
Setelah kerusuhan reda, massa tetap berkumpul di lokasi. Perwakilan massa giliran berorasi. Secara umum, massa menuntut berbagai janji kampanye pasangan Ahmad Heryawan-Deddy Mizwar.
"Kami ingin bertemu dengan Gubernur untuk menagih janji kampanyenya," kata Ketua Umum GMBI, Fauzan Rachman.
Mereka juga menuntut agar pejabat di lingkungan Pemprov Jawa Barat yang berstatus tersangka korupsi untuk segera diganti. Mereka juga meminta Unit Layanan Pengadaan (ULP) Pemprov Jawa Barat ditiadakan karena dinilai rentan korupsi.
Usai bentrok, massa menyuarakan kekecewaannya atas bentrokan yang terjadi. "Kami di sini juga membela nasib bapak-bapak (polisi). Kami kecewa karena bapak-bapak bertindak kasar," teriak salah seorang perwakilan massa.
Sementara akibat berkumpulnya massa, arus lalu lintas di sekitar lokasi tersendat. Jalan yang tadinya dua jalur pun terpaksa dibuat jadi satu jalur oleh polisi.
(rsa)