Pria ini cabuli 20 siswi SMA di Nganjuk
A
A
A
Sindonews.com - Pelajar putri yang menjadi korban pencabulan seorang pria beristri saat melintas di jalanan sepi, di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, terus bertambah.
Setelah sebelumnya mengamankan tersangka dan memeriksa tujuh korbannya yang sudah melapor, Rabu 9 Oktober 2013 siang, empat pelajar putri kembali datang ke Mapolres Nganjuk, karena turut menjadi korban pencabulan tersangka.
Kepada petugas, tersangka mengaku sengaja berbuat cabul terhadap puluhan pelajar putri yang pulang sekolah dan melintas di jalanan sepi, karena selalu terangsang saat melihat pelajar putri berjalan sendirian.
Dengan didampingi keluarganya, warga Sambiroto, warga Gebangkerep, warga Desa Jogomerto, dan warga Desa Drenges, Nganjuk mendatangi Mapolres Nganjuk.
Mereka adalah siswi SMU yang turut menjadi korban pencabulan Heri Cahyono (22) warga Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk yang sudah diamankan petugas, pada Senin 8 Oktober 2013.
Para korban ini langsung menjalani pemeriksaan secara tertutup, di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Mapolres Nganjuk. Para korban mengaku dicabuli tersangka Heri saat dalam perjalanan pulang sekolah dan melintas di jalanan sepi, di Desa Drenges Kertosono.
Saat mengendarai motor, korban dibuntuti pelaku dan setelah dekat tiba-tiba diremas alat vitalnya. Setiap korban marah dan berteriak, pelaku langsung kabur.
Akibat perbuatan tersangka, para korban kini menjadi trauma dan tidak berani berangkat atau pulang sekolah sendirian.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pencabulan tersangka Heri Cahyono, terjadi secara berturut-turut sejak Agustus lalu terhadap puluhan pelajar putri yang pulang sekolah dan melintas di jalanan sepi. Setiap hari, tersangka mengincar siswi yang pulang sekolah sendirian.
Setelah membuntuti korban, pelaku langsung mendekat dan meremas alat vital korban. Jika korbannya berteriak, tersangka langsung melarikan diri.
Aksi tersangka akhirnya berhasil dihentikan, pada Senin lalu setelah tersangka tidak hanya meremas alat vital korbannya tapi juga berusaha menggagahi salah satu korban di sebuah kebun tebu.
Saat itu, korbannya berteriak minta tolong hingga membuat warga berdatangan dan menangkap pelaku beramai-ramai. Setelah sempat dipukuli warga, pelaku akhirnya diamankan polisi.
Kepada petugas, tersangka mengaku sudah lebih dari 20 orang pelajar yang dia cabuli. Tersangka mengaku nekat melakukan perbuatan hina tersebut, karena selalu terangsang jika melihat pelajar putri berjalan sendirian.
Untuk menangani kasus ini, petugas memeriksakan kejiwaan pelaku ke psikiater. Hingga saat ini, sudah ada 12 korban yang melaporkan diri telah menjadi korban pencabulan tersangka. Petugas masih menunggu para pelajar lain yang menjadi korban tersangka Heri untuk segera melaporkan diri.
Setelah sebelumnya mengamankan tersangka dan memeriksa tujuh korbannya yang sudah melapor, Rabu 9 Oktober 2013 siang, empat pelajar putri kembali datang ke Mapolres Nganjuk, karena turut menjadi korban pencabulan tersangka.
Kepada petugas, tersangka mengaku sengaja berbuat cabul terhadap puluhan pelajar putri yang pulang sekolah dan melintas di jalanan sepi, karena selalu terangsang saat melihat pelajar putri berjalan sendirian.
Dengan didampingi keluarganya, warga Sambiroto, warga Gebangkerep, warga Desa Jogomerto, dan warga Desa Drenges, Nganjuk mendatangi Mapolres Nganjuk.
Mereka adalah siswi SMU yang turut menjadi korban pencabulan Heri Cahyono (22) warga Desa Drenges, Kecamatan Kertosono, Kabupaten Nganjuk yang sudah diamankan petugas, pada Senin 8 Oktober 2013.
Para korban ini langsung menjalani pemeriksaan secara tertutup, di ruang Unit Perlindungan Perempuan dan Anak di Mapolres Nganjuk. Para korban mengaku dicabuli tersangka Heri saat dalam perjalanan pulang sekolah dan melintas di jalanan sepi, di Desa Drenges Kertosono.
Saat mengendarai motor, korban dibuntuti pelaku dan setelah dekat tiba-tiba diremas alat vitalnya. Setiap korban marah dan berteriak, pelaku langsung kabur.
Akibat perbuatan tersangka, para korban kini menjadi trauma dan tidak berani berangkat atau pulang sekolah sendirian.
Seperti diberitakan sebelumnya, aksi pencabulan tersangka Heri Cahyono, terjadi secara berturut-turut sejak Agustus lalu terhadap puluhan pelajar putri yang pulang sekolah dan melintas di jalanan sepi. Setiap hari, tersangka mengincar siswi yang pulang sekolah sendirian.
Setelah membuntuti korban, pelaku langsung mendekat dan meremas alat vital korban. Jika korbannya berteriak, tersangka langsung melarikan diri.
Aksi tersangka akhirnya berhasil dihentikan, pada Senin lalu setelah tersangka tidak hanya meremas alat vital korbannya tapi juga berusaha menggagahi salah satu korban di sebuah kebun tebu.
Saat itu, korbannya berteriak minta tolong hingga membuat warga berdatangan dan menangkap pelaku beramai-ramai. Setelah sempat dipukuli warga, pelaku akhirnya diamankan polisi.
Kepada petugas, tersangka mengaku sudah lebih dari 20 orang pelajar yang dia cabuli. Tersangka mengaku nekat melakukan perbuatan hina tersebut, karena selalu terangsang jika melihat pelajar putri berjalan sendirian.
Untuk menangani kasus ini, petugas memeriksakan kejiwaan pelaku ke psikiater. Hingga saat ini, sudah ada 12 korban yang melaporkan diri telah menjadi korban pencabulan tersangka. Petugas masih menunggu para pelajar lain yang menjadi korban tersangka Heri untuk segera melaporkan diri.
(san)