Ini keanehan letusan Gunung Tangkuban Parahu

Rabu, 09 Oktober 2013 - 02:24 WIB
Ini keanehan letusan Gunung Tangkuban Parahu
Ini keanehan letusan Gunung Tangkuban Parahu
A A A
Sindonews.com - Gunung Tangkuban Parahu yang terletak di perbatasan Kabupaten Bandung Barat (KBB) dan Kabupaten Subang meletus sejak Sabtu (5/10/2013). Ada keanehan dari letusan itu dibanding letusan-letusan sebelumnya.

Sebelumnya, letusan selalu ditandai isyarat berupa aktivitas vulkanik yang meningkat. Tapi letusan pada sabtu itu sama sekali tidak ditandai dengan peningkatan aktivitas sebelum letusan.

"Precursor-nya (tanda sebelum letusan) enggak terlalu jelas, enggak terlalu mencolok," ujar petugas pengamat Gunung Tangkuban Parahu, Ilham Mardikayanta, Selasa (8/10/2013).

Hal itu kemungkinan karena letusan bersifat dangkal. Sehingga tidak ada tekanan dari bawah yang mengakibatkan adanya gempa vulkanik sebelum letusan.

Jika dibandingkan dengan letusan pada Februari dan Maret lalu, sebelum letusan selalu terpantau karena aktivitas vulkaniknya meningkat.

Berdasarkan catatan, tahun 2013 ini adalah letusan pertama sejak hampir 20 tahun. Terakhir kali, Gunung Tangkuban Parahu meletus pada 1994. Setelah itu, aktivitasnya terbilang fluktuatif.

"Dari tahun 1999 sampai 2012 ada beberapa kali peningkatan aktivitas, tapi tidak sampai meletus," ungkap Pejabat Pelaksana Bidang Penyelidikan Pengamatan Gunung Api PVMBG, I Gede Suantika.

Gede membenarkan jika letusan yang terjadi pada sabtu lalu tidak ditandai dengan 'isyarat'. Setelah itu, letusan demi letusan terjadi setiap harinya. Letusan pun kadang ditandai dengan tremor sebelum atau sesudahnya.

Gede pun berharap Tangkuban Parahu bisa segera normal. Tapi untuk saat ini, PVMBG masih menetapkan status Waspada untuk gunung yang identik dengan legenda Sangkuriang itu.

Yeyen (49), pedagang makanan di Gunung Tangkuban Parahu, mengaku terkejut tiba-tiba ada informasi gunung itu meletus. "Kalau letusan Februari sama Maret lalu itu ada pemberitahuan. Kalau yang sekarang tiba-tiba meletus," ucapnya.

Karena tidak ada pemberitahuan sebelumnya, menurutnya banyak pedagang yang tidak tahu. "Pas hari Sabtu itu banyak pedagang yang datang tapi balik lagi karena baru tahu status gunungnya lagi Waspada," jelasnya.

Ia pun berharap Tangkuban Parahu segera kembali normal. "Kasihan di sini banyak pedagang yang menggantungkan hidupnya dari jualan di sini. Kurang lebih ada sekira 1.000 pedagang yang jualan di sini," tutur Yeyen.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4969 seconds (0.1#10.140)