Kadar SO2 Tangkuban Parahu masih bahaya
A
A
A
Sindonews.com - Kandungan SO2 atau sulfur dioksida di sekitar Gunung Tangkuban Parahu turun drastis pada hari ini. Sebelumnya, kadar SO2 di lokasi sempat mencapai 10,1 ppm.
"SO2 terukur 3,1 ppm pada pukul 08.00 WIB hari ini," ujar petugas pengamat Gunung Tangkuban Parahu, Ilham Mardikayanta, di Pos Pengamatan Gunung Tangkubanparahu, Selasa (8/10/2013).
Meski turun drastis, kadar SO2 tetap berbahaya. " SO2 itu ambang batas normalnya 2 ppm," ungkapnya.
Karena itu, PVMBG masih merekomendasikan lokasi harus disterilkan sejauh 1,5 kilometer. Jika ternyata ada aktivitas manusia di lokasi, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatannya.
"Paling ringannya itu bisa pusing-pusing. Itu tergantung kondisi tiap orang. Sehingga untuk rekomendasi masih seperti kemarin, 1,5 kilometer," jelas Ilham.
Sementara untuk kadar H2S atau Hydrogen Sulfide di lokasi hari ini tercatat 1 ppm. Tapi kondisi itu jauh di bawah ambang batas normal. "Ambang batas normal H2S itu 10 ppm," tandas Ilham.
Diberitakan sebelumnya, aktivitas vulkanik di lokasi terus terjadi. Sejak Sabtu (5/10/2013) hingga hari ini, tercatat sudah ada sembilan kali letusan freatik. Letusan terjadi empat hari berturut-turut.
"SO2 terukur 3,1 ppm pada pukul 08.00 WIB hari ini," ujar petugas pengamat Gunung Tangkuban Parahu, Ilham Mardikayanta, di Pos Pengamatan Gunung Tangkubanparahu, Selasa (8/10/2013).
Meski turun drastis, kadar SO2 tetap berbahaya. " SO2 itu ambang batas normalnya 2 ppm," ungkapnya.
Karena itu, PVMBG masih merekomendasikan lokasi harus disterilkan sejauh 1,5 kilometer. Jika ternyata ada aktivitas manusia di lokasi, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatannya.
"Paling ringannya itu bisa pusing-pusing. Itu tergantung kondisi tiap orang. Sehingga untuk rekomendasi masih seperti kemarin, 1,5 kilometer," jelas Ilham.
Sementara untuk kadar H2S atau Hydrogen Sulfide di lokasi hari ini tercatat 1 ppm. Tapi kondisi itu jauh di bawah ambang batas normal. "Ambang batas normal H2S itu 10 ppm," tandas Ilham.
Diberitakan sebelumnya, aktivitas vulkanik di lokasi terus terjadi. Sejak Sabtu (5/10/2013) hingga hari ini, tercatat sudah ada sembilan kali letusan freatik. Letusan terjadi empat hari berturut-turut.
(lns)