Demo PMII ricuh, mahasiswa turunkan Merah Putih
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, menggelar aksi demo di kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bone. Dalam aksinya, mahasiswa sempat terlibat gesekan dengan aparat keamanan.
Dalam aksinya, mahasiswa marah, karena tuntutan mereka yang sudah lama terkait keberadaan swalayan tidak ditanggapi serius. Sebagai luapan kemarahan, mereka membakar ban, dan merusak sejumlah fasilitas kantor. Mereka juga merunkan bendera merah putih dan menaikkannya kembali dengan bendera organisasi mereka.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Bone ini menggelar aksi demo di halaman kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bone, di Jalan Yos Sudarso, Bone, Sulawesi Selatan.
Melihat aksi anarkis mahasiswa, polisi marah dan menyuruh mahasiswa untuk membuka bendera mereka dan menaikkan kembali bendera merah putih. Mendapat perlawanan, aksi mahasiswa pun bertambah ricuh.
Mahasiswa dan petugas kepolisian terlibat aksi saling dorong. Hal ini berlangsung saat mahasiswa coba memaksa masuk gedung. Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama. Perwakilan mahasiswa diperbolehkan masuk dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Aksi ratusan mahasiswa tersebut berakhir, setelah mahasiswa dan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bone sepakat untuk pergi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bone untuk mempertanyakan kasus tersebut.
Dalam aksinya, mahasiswa marah, karena tuntutan mereka yang sudah lama terkait keberadaan swalayan tidak ditanggapi serius. Sebagai luapan kemarahan, mereka membakar ban, dan merusak sejumlah fasilitas kantor. Mereka juga merunkan bendera merah putih dan menaikkannya kembali dengan bendera organisasi mereka.
Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Bone ini menggelar aksi demo di halaman kantor Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bone, di Jalan Yos Sudarso, Bone, Sulawesi Selatan.
Melihat aksi anarkis mahasiswa, polisi marah dan menyuruh mahasiswa untuk membuka bendera mereka dan menaikkan kembali bendera merah putih. Mendapat perlawanan, aksi mahasiswa pun bertambah ricuh.
Mahasiswa dan petugas kepolisian terlibat aksi saling dorong. Hal ini berlangsung saat mahasiswa coba memaksa masuk gedung. Namun, aksi tersebut tidak berlangsung lama. Perwakilan mahasiswa diperbolehkan masuk dengan pengawalan ketat aparat kepolisian.
Aksi ratusan mahasiswa tersebut berakhir, setelah mahasiswa dan pihak Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bone sepakat untuk pergi ke kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Bone untuk mempertanyakan kasus tersebut.
(san)