Buruh tani & nelayan banyak gunakan jasa WTS

Senin, 07 Oktober 2013 - 12:30 WIB
Buruh tani & nelayan...
Buruh tani & nelayan banyak gunakan jasa WTS
A A A
Sindonews.com - Buruh petani atau nelayan disinyalir banyak tergoda menggunakan jasa wanita tuna susila (WTS) sebagai pemuas biologi mereka. Hal tersebut terungkap saat berbincang dengan Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Awan Gunawan.

"Buruh petani atau nelayan banyak yang menggunakan jasa WTS di daerah pesisiran karawang. Namun Hal tersebut mereka lakukan setelah musim panen tiba," ujarnya yang ditemui di kantornya, kabupaten Karawang, Senin (7/10/2013).

Dikatakan, pihaknya tidak dapat memperkirakan berapa banyak buruh petani atau nelayan tersebut, namun yang pasti mereka datang setelah musim panen.

"Mungkin setelah musim panen mereka memiliki keuntungan dari panennya tersebut, mereka ke sana (tempat WTS) setelah panen saja," katanya.

Dikatakan, daerah pesisir pantai Karawang dinilai KPA rawan penyebaran HIV AIDS, dan ada beberapa titik rawan penyebaran HIV tersebut.

"Kalo dilihat di mapping yang rawan penyebaran HIV AiDS itu ada di daerah pesisir karawang Teluk Jambe, Cilamaya, Pedes, Rengasdengklok, Tempuran, Cilebar, dan Jatisari," ujarnya.

Untuk mencegah penyebaran tersebut pihaknya membuat sebuah program WPA (warga Peduli Aids) yang kini berada di titik-titik daerah rawan penyebaran HIV AIDS tersebut. Dengan menstimulus masyarakat sekitar untuk peduli terhadap HIV dan mencegahnya.

"Mereka (masyarakat) diberikan pemahaman dan pelatihan terkait kepedulian HIV, memang yang sudah-sudah hanya sosialisasi, namun pada akhirnya mereka peduli juga. Jika kepedulian itu sudah terbentuk minimal orang sekitar dapat berbagi informasi terkait HIV AIDS atau pun mencegah penyebaran HIV AiDS," paparnya.

Selain itu, pihaknya pun melakukan pendistribusian kondom ke tempat-tempat prostitusi sebagai pencegahannya. "Kami memberikan kepada PSK (Pekerja Seks Komersil) stock satu bulan per orangnya, setiap PSK mendapatkan 60 pieces perbulannya, namun itu juga tergantung dari masa kerja mereka, pasalnya rata-rata PSK berdasarkan estimasi hanya melayani tiga konsumennya," ujarnya.

Namun untuk PSK muda bisa mencapai lima kali lebih melayani. Oleh itu pihaknya setiap PSK diberi stock satu bulan.

Dengan demikian dapat mencegah penyebaran HIV AIDS. "Harapannya kondom ini bisa dipakai, karena dikawatirkan kalo tidak dipakai maka virus itu bisa saja pindah ke pelanggannya," katanya.

Sementara itu, seorang petani Ijam Sujana mengakui kondisi itu, menurutnya, para buruh tani dan nelayan datang ke lokasi tersebut pada saat ada rejeki dan sifatnya aji mumpung.

"Hal itu memang perilaku sosial buruh tani dan nelayan yang cendrung pedapatannya tidak stabil, dan sekalinya aja sifatnya boros, aji mumpung, dan hal tersebut pula lah yang kadang menguras kantong mereka," ujarnya.
(lns)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1432 seconds (0.1#10.140)