Hilangkan bau pesing di Malioboro, 100 tangki dikerahkan
A
A
A
Sindonews.com - Bau pesing di kawasan Maliboro masih menjadi keluhan wisatawan yang datang ke wilayah itu. Untuk menghilangkan bau, instansi terkait melakukan penyemprotan terutama saat dihelat event besar.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarif Teguh, mengakui tidak mudah menghilangkan bau pesing di wilayah Malioboro karena terkait perilaku masyarakat. Namun penyemprotan diharapkan mampu meminimalisir bau menyengat yang sangat mengganggu pengunjung.
Dalam setahun, pihaknya mendapat jatah 100 tangki untuk menghalau bau di wilayah itu. Penyemprotan dilakukan menggunakan bahan kapur barus dan beberapa campuran bahan kimia lain. Hasil penyemprotan akan bertahan selama sepekan.
Dia menjelaskan, sebenarnya di kawasan Malioboro sudah banyak toilet umum yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Hanya saja, toilet tersebut umumnya tutup pada malam hari. Padahal untuk menjaga kawasan Malioboro bebas bau pesing, dibutuhkan toilet yang buka selama 24 jam.
Saat ini, kata dia, sedang didesain rencana penempatan lima titik toilet portable yang akan dibangun pihak ketiga dari dana CSR. Meski sudah mendekati realisasi, namun pihaknya mengaku masih membutuhkan penajaman dalam beberapa hal.
Pasalnya, lima titik toilet akan berada di beberapa lokasi yang harus dikoordinasikan terlebih dahulu. “Kita sudah upayakan dan sudah ada lampu hijau, sekarang tinggal menajamkan beberapa hal saja,” katanya, Minggu (6/10/2013).
“Ini tidak mudah karena kami sejauh ini memang kesulitan tempat untuk lokasi toilet. Yang laing mungkin memang di jalur lambat Malioboro, tapi itu juga tidak akan mudah. Seperti hari ini, di sirip-sirip jalan kan digunakan untuk parkir. Jadi tidak mungkin,” sambungnya. (rsa)
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Malioboro, Syarif Teguh, mengakui tidak mudah menghilangkan bau pesing di wilayah Malioboro karena terkait perilaku masyarakat. Namun penyemprotan diharapkan mampu meminimalisir bau menyengat yang sangat mengganggu pengunjung.
Dalam setahun, pihaknya mendapat jatah 100 tangki untuk menghalau bau di wilayah itu. Penyemprotan dilakukan menggunakan bahan kapur barus dan beberapa campuran bahan kimia lain. Hasil penyemprotan akan bertahan selama sepekan.
Dia menjelaskan, sebenarnya di kawasan Malioboro sudah banyak toilet umum yang dapat dimanfaatkan masyarakat. Hanya saja, toilet tersebut umumnya tutup pada malam hari. Padahal untuk menjaga kawasan Malioboro bebas bau pesing, dibutuhkan toilet yang buka selama 24 jam.
Saat ini, kata dia, sedang didesain rencana penempatan lima titik toilet portable yang akan dibangun pihak ketiga dari dana CSR. Meski sudah mendekati realisasi, namun pihaknya mengaku masih membutuhkan penajaman dalam beberapa hal.
Pasalnya, lima titik toilet akan berada di beberapa lokasi yang harus dikoordinasikan terlebih dahulu. “Kita sudah upayakan dan sudah ada lampu hijau, sekarang tinggal menajamkan beberapa hal saja,” katanya, Minggu (6/10/2013).
“Ini tidak mudah karena kami sejauh ini memang kesulitan tempat untuk lokasi toilet. Yang laing mungkin memang di jalur lambat Malioboro, tapi itu juga tidak akan mudah. Seperti hari ini, di sirip-sirip jalan kan digunakan untuk parkir. Jadi tidak mungkin,” sambungnya. (rsa)
(hyk)