Tragedi kos berdarah, diduga oknum TNI terlibat

Tragedi kos berdarah, diduga oknum TNI terlibat
A
A
A
Sindonews.com - Pihak TNI belum bisa memastikan jika pelaku yang melakukan aksi penembakan di kosan Jalan Leuwianyar, Kecamatan Bojong Loa Kidul, adalah oknum anggotanya.
Kepala Penarengan Korpaskhas, Mayor Rifai, mengatakan jika saat ini pihaknya masih mencari tahu kebenaran mengenai hal tersebut.
"Kita sampai saat ini belum ada kepastian. Memang dugaan sementara iya. Sementara masih bergantung pada polisi, sejauh mana keterlibatannya," jelasnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (6/10/2013).
Setelah jelas pelaku adalah oknum, maka nantinya pihak TNI akan ikut melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Itu pun stelah benar-benar jelas ada keterlibatan oknum," katanya.
Sampai sekarang, kata dia, pihanya masih terus berkoordinasi dan bekerja keras bersama pihak kepolisian untuk memburu pelaku yang disebut-sebut oknum anggota TNI.
Disinggung mengenai informasi jika pelaku sudah tertangkap. Rifai mengaku jika pelaku masih dalam pengejaran.
"Kalau pun terbukti, tidak ada toleransi bagi anggota yang melakukan pelanggaran sekecil apa pun. Hukuman pasti ada, sebagai bentuk ketegasan. Sesuai arahan dari pimpinan. Sekecil apa pun kesalahan tindak sampai dengan pemecatan," tegasnya.
Berdasarkan pantauan sekira pukul 10.20 WIB beberapa orang anggota TNI berseragam dan berpakaian preman mendatangi lokasi olah TKP.
Dua orang diantaranya, melakukan pemeriksaan di dalam rumah dan sempat memfoto dan mengukur lokasi kejadian. Sementara anggota lainnya yang kebanyakan memakai baju preman menunggu di belakang police line. Setelah sekira satu jam dilokasi, para anggota TNI itu pun langsung meninggalkan TKP.
Kepala Penarengan Korpaskhas, Mayor Rifai, mengatakan jika saat ini pihaknya masih mencari tahu kebenaran mengenai hal tersebut.
"Kita sampai saat ini belum ada kepastian. Memang dugaan sementara iya. Sementara masih bergantung pada polisi, sejauh mana keterlibatannya," jelasnya saat dihubungi melalui telepon, Minggu (6/10/2013).
Setelah jelas pelaku adalah oknum, maka nantinya pihak TNI akan ikut melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). "Itu pun stelah benar-benar jelas ada keterlibatan oknum," katanya.
Sampai sekarang, kata dia, pihanya masih terus berkoordinasi dan bekerja keras bersama pihak kepolisian untuk memburu pelaku yang disebut-sebut oknum anggota TNI.
Disinggung mengenai informasi jika pelaku sudah tertangkap. Rifai mengaku jika pelaku masih dalam pengejaran.
"Kalau pun terbukti, tidak ada toleransi bagi anggota yang melakukan pelanggaran sekecil apa pun. Hukuman pasti ada, sebagai bentuk ketegasan. Sesuai arahan dari pimpinan. Sekecil apa pun kesalahan tindak sampai dengan pemecatan," tegasnya.
Berdasarkan pantauan sekira pukul 10.20 WIB beberapa orang anggota TNI berseragam dan berpakaian preman mendatangi lokasi olah TKP.
Dua orang diantaranya, melakukan pemeriksaan di dalam rumah dan sempat memfoto dan mengukur lokasi kejadian. Sementara anggota lainnya yang kebanyakan memakai baju preman menunggu di belakang police line. Setelah sekira satu jam dilokasi, para anggota TNI itu pun langsung meninggalkan TKP.
(rsa)