Ribuan warga Batang demo tolak PLTU
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan orang dari Desa Ujungnegoro, Karang Nggeneng, dan Ponowereng, di Kecamatan Tulis Batang, hari ini mendatangi gedung DPRD Batang. Mereka menggelar aksi demonstrasi menolak pendirian Pembangkit Listruk Tenaga Uap (PLTU) di kawasan tiga desa tersebut.
Sebelum tiba, massa konvoi keliling kota. Lalu melakukan longmarch menuju gedung DPRD, di Jalan Jendral Sudirman 262 Batang, Jawa Tengah. Setibanya di gedung dewan, mereka berorasi, dan menduduki gedung.
Aksi ini sempat mengakibatkan Jalan Pantura Batang macet sehingga membuat kewalahan anggota kepolsian untuk mengatur lalu lintas. Dalam aksinya, warga yang terdiri dari nelayan, dan petani ini membawa serta istri dan anak-anak mereka. Aksi ini dipanaskan oleh kelompok pemuda yang ikut bergabung.
Ribuan massa ini kemudian ditemui oleh ketua DPRD Batang Purwanto. Di hadapan massa, dia berjanji akan menyalurkan aspirasi warga. “Permintaan paripurna yang mengagendakan menolak pltu harus melalui mekanisme yaitu bamus dan baru diagendakan paripurna," katanya, Jumat (4/10/2013).
Koordinator aksi warga Roidi warga karanggeneng menyebutkan, warga menolak pendirian PLTU di tiga desa. “Aksi kali ini untuk menagih janji DPRD Kabupaten Batang agar menggelar rapat paripurna dan mengeluarkan keputusan menolak PLTU. Kami kecewa, karena ternyata pimpinan DPRD tidak dapat memenuhi tuntutan warga," jelasnya.
Massa beralasan, PLTU dibangun di atas lahan subur milik warga. Mereka juga menilai, PLTU mencemari lingkungan dan pantai yang ada di dekat lokasi. Aksi massa ini akan terus dilakukan sampai pemerintah mendengarkan tuntutan masyarakat untuk menolak pendirian PLTU.
Sebelum tiba, massa konvoi keliling kota. Lalu melakukan longmarch menuju gedung DPRD, di Jalan Jendral Sudirman 262 Batang, Jawa Tengah. Setibanya di gedung dewan, mereka berorasi, dan menduduki gedung.
Aksi ini sempat mengakibatkan Jalan Pantura Batang macet sehingga membuat kewalahan anggota kepolsian untuk mengatur lalu lintas. Dalam aksinya, warga yang terdiri dari nelayan, dan petani ini membawa serta istri dan anak-anak mereka. Aksi ini dipanaskan oleh kelompok pemuda yang ikut bergabung.
Ribuan massa ini kemudian ditemui oleh ketua DPRD Batang Purwanto. Di hadapan massa, dia berjanji akan menyalurkan aspirasi warga. “Permintaan paripurna yang mengagendakan menolak pltu harus melalui mekanisme yaitu bamus dan baru diagendakan paripurna," katanya, Jumat (4/10/2013).
Koordinator aksi warga Roidi warga karanggeneng menyebutkan, warga menolak pendirian PLTU di tiga desa. “Aksi kali ini untuk menagih janji DPRD Kabupaten Batang agar menggelar rapat paripurna dan mengeluarkan keputusan menolak PLTU. Kami kecewa, karena ternyata pimpinan DPRD tidak dapat memenuhi tuntutan warga," jelasnya.
Massa beralasan, PLTU dibangun di atas lahan subur milik warga. Mereka juga menilai, PLTU mencemari lingkungan dan pantai yang ada di dekat lokasi. Aksi massa ini akan terus dilakukan sampai pemerintah mendengarkan tuntutan masyarakat untuk menolak pendirian PLTU.
(san)