Hutan milik Perhutani terbakar

Kamis, 03 Oktober 2013 - 18:48 WIB
Hutan milik Perhutani...
Hutan milik Perhutani terbakar
A A A
Sindonews.com - Hutan milih Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan Kedu Utara, Kabupaten Temanggung terbakar, Kamis (3/10/2013). Kebakaran terjadi di petak 19 Resor Pemangku Hutan (RPH) Kecepit seluas sekira satu hektar.

Asisten Perhutani Bagian Kesatuan Pemangku Hutan (BKPH) Kabupaten Temanggung, Juni Junaidi, mengatakan kejadian tersebut kali pertama diketahui sekira pukul 09.15 WIB. Titik api bermula dari lahan perbatasan antara hutan dan tanah garapan.

"Kalau melihat awal kemunculan api, diduga ada kesengajaan dibakar," katanya.

Dia menjelaskan, api yang muncul membakar vegetasi tanaman kayu keras, antara lain jenis cemara, puspa, dan bintami. Menurutnya, hal tersebut juga mengindikasikan terjadinya kebakaran disebabkan karena kesengajaan.

Pihaknya juga mengaku sempat kesulitan untuk memadamkan api. Sebab, proses pemadaman menggunakan sistem manual.

"Kami coba mematikan api dengan memanfaatkan batang kayu yang dipukulkan pada sumber api," lanjutnya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan upaya pemadaman dengan membuat jarak zona kosong pada vegetasi rumput di kawasan hutan kayu. Zona kosong tersebut memungkinkan kobaran api tidak dapat menyeberang pada sisi hutan lainnya sehingga kebakaran tidak meluas. Api baru dapat dipadamkan sekira pukul 15.30 WIB.

"Bisa jadi meluas, tetapi dengan upaya tersebut dapat diminimalisir," katanya.

Juni mengatakan, kebakaran tersebut merupakan kebakaran pertama yang terjadi pada musim kemarau kali ini. "Ya, baru pertama kali," imbuhnya.

Kasi Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Temanggung, Eko Suprapto, menambahkan bahwa musim kemarau yang melanda di wilayah Temanggung membuat intensitas terjadinya kebakaran meninggi. Terutama di wilayah yang banyak ditumbuhi pohon dan semak.

"Musim kemarau sangat rawan terjadi kebakaran di wilayah Temanggung," ujarnya.

Sejauh ini, pihaknya sudah melakukan upaya antisipasif dengan sosialisasi melalui perangkat desa.

"Kami intensifkan sosialisasi kepada warga supaya lebih siaga dan waspada terhadap terjadinya kebakaran," lanjutnya.

Terkait kebakaran yang terjadi di hutan milik Perhutani tersebut pihaknya telah menyiagakan personel SAR untuk membantu pengendalian api, maupun pencegahan.

"Intinya kami siagakan, tinggal menunggu permintaan pihak Perhutani. Selama ini, kami dan Perhutani sering malakukan koordinasi," tandasnya.
(rsa)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0023 seconds (0.1#10.140)