Alasan pembangunan rute monorel Gedebage-Jatinangor didahulukan
A
A
A
Sindonews.com - Pembangunan monorel di kawasan Bandung Raya akan dimulai pada Juli 2014 dan selesai pada 2016. Rute pertama yang dibangun adalah Gedebage (Kota Bandung)-Jatinangor (Kabupaten Sumedang).
Direktur Utama Penghegar Group (pihak swasta lokal yang ditunjuk sebagai penanggungjawab pembangunan monorel), Cecep Rukmana, mengatakan sengaja memilih rute tersebut sebagai rute yang pertama dibangun.
"Rute Gedebage-Jatinangor itu termasuk kawasan yang macet. Monorel ini bisa jadi salah satu solusi (mengatasi kemacetan)," kata Cecep di Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10/2013).
Setelah rute itu selesai dan kemacetan di sana bisa diatasi, maka rute selanjutnya akan dibangun secara bertahap. Proses pembangunan rute monorel itu terbagi lima seksi.
Semua seksi tetap berpusat di Gedebage. Jika rute pertama adalah ke Jatinangor, rute berikutnya masing-masing Soreang, Cimahi, Dago, dan Majalaya. Semua rute diharapkan rampung pada 2025.
Dengan adanya monorel, Cecep berharap kawasan Metropolitan Bandung Raya makin berkembang. Sehingga kemajuan pembangunan tidak hanya terjadi di Kota Bandung saja.
"Dengan adanya monorel ini, bagaimana menciptakan (pemerataan pembangunan di kawasan) Metropolitan. Jangan terjadi seperti sekarang, pertumbuhan hanya ada di Kota Bandung. Tapi nantinya diharapkan ada desentralisasi (pembangunan) yang dihubungkan oleh monorel," jelas Cecep.
Ia pun menyambut baik proyek tersebut. Diharapkan proyek monorel jadi model pembangunan yang dilakukan oleh pihak swasta.
"Mudah-mudahan skema ini sesuatu yang baik dan jadi contoh bagi pembangunan infrastruktur yang dilakukan swasta," ungkapnya.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), mengatakan besok akan dilakukan penandatanganan kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China.
Dari Indonesia, penandanganan akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Komitmen itu bahkan akan dibawa ke dalam forum APEC di Bali.
Dalam kerja sama itu, ada 23 proyek raksasa yang akan dibangun di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah pembangunan monorel di Bandung Raya.
"Jadi nanti ada payung hukum yang memayungi kerja sama pemerintah Indonesia dan Cina," ujar Aher.
Dengan adanya perjanjian tersebut, Aher berharap tidak ada kendala di lapangan untuk menuntaskan proyek monorel hingga akhir.
Direktur Utama Penghegar Group (pihak swasta lokal yang ditunjuk sebagai penanggungjawab pembangunan monorel), Cecep Rukmana, mengatakan sengaja memilih rute tersebut sebagai rute yang pertama dibangun.
"Rute Gedebage-Jatinangor itu termasuk kawasan yang macet. Monorel ini bisa jadi salah satu solusi (mengatasi kemacetan)," kata Cecep di Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/10/2013).
Setelah rute itu selesai dan kemacetan di sana bisa diatasi, maka rute selanjutnya akan dibangun secara bertahap. Proses pembangunan rute monorel itu terbagi lima seksi.
Semua seksi tetap berpusat di Gedebage. Jika rute pertama adalah ke Jatinangor, rute berikutnya masing-masing Soreang, Cimahi, Dago, dan Majalaya. Semua rute diharapkan rampung pada 2025.
Dengan adanya monorel, Cecep berharap kawasan Metropolitan Bandung Raya makin berkembang. Sehingga kemajuan pembangunan tidak hanya terjadi di Kota Bandung saja.
"Dengan adanya monorel ini, bagaimana menciptakan (pemerataan pembangunan di kawasan) Metropolitan. Jangan terjadi seperti sekarang, pertumbuhan hanya ada di Kota Bandung. Tapi nantinya diharapkan ada desentralisasi (pembangunan) yang dihubungkan oleh monorel," jelas Cecep.
Ia pun menyambut baik proyek tersebut. Diharapkan proyek monorel jadi model pembangunan yang dilakukan oleh pihak swasta.
"Mudah-mudahan skema ini sesuatu yang baik dan jadi contoh bagi pembangunan infrastruktur yang dilakukan swasta," ungkapnya.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), mengatakan besok akan dilakukan penandatanganan kerja sama bilateral antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah China.
Dari Indonesia, penandanganan akan dilakukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Komitmen itu bahkan akan dibawa ke dalam forum APEC di Bali.
Dalam kerja sama itu, ada 23 proyek raksasa yang akan dibangun di Indonesia. Salah satu di antaranya adalah pembangunan monorel di Bandung Raya.
"Jadi nanti ada payung hukum yang memayungi kerja sama pemerintah Indonesia dan Cina," ujar Aher.
Dengan adanya perjanjian tersebut, Aher berharap tidak ada kendala di lapangan untuk menuntaskan proyek monorel hingga akhir.
(lns)