Perajin gelang haji kebagian rezeki
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan jemaah haji yang akan diberangkatkan di musim haji kali ini, membawa berkah dan penghasilan tambahan bagi para pembuat gelang haji.
Di tengah kesibukan panitia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, pembuat gelang haji Nurochim dan rekan rekannya tampak sibuk di salah satu ruang di Gedung Madinah.
Para perajin gelang untuk calon jemaah haji yang akan berangkat ke Mekkah, itu tengah membuat gelang tanda pengenal bagi calon jemaah haji yang berangkat ke tanah suci.
Di gelang tersebut, bertuliskan nama, asal, kloter dan asal negara. Proses pembuatannya tidak makan banyak waktu. Setelah bahan dasar gelang yang terbuat dari besi tersedia, Nurochim dan rekan-rekannya berbagi tugas.
Data berupa identitas haji yang sudah sesuai di print di kertas khusus. Dari kertas ini, kemudian masuk ke proses plat menggunakan cairan khusus. Setelah nama muncul pada gelang besi, gelang dilengkungkan seukuran dengan pergelangan tangan orang dewasa.
Kemudian, gelang ditata sesuai urutan dan rombongan kloter. Dalam sehari, Nurochim mampu menyelesaikan gelang untuk tiga kloter. Nurichim yang menekuni pembuatan gelang sejak tahun 2005. Dalam sehari, dia bisa membuat sekira 1.125 gelang.
Nurochim dan rekan rekannya bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan sambilan membuat gelang tersebut. Dalam sehari, dirinya mendapat upah antara Rp50-100 ribu. Mereka mengerjakan ribuan gelang tersebut dari pukul 8 pagi hingga 12 siang.
Sementara menurut Badrus Salam, Kasubag Humas PPIH Embarkasi Haji Donohudan, gelang haji ini digunakan sebagai identitas haji Indonesia agar mudah untuk membedakan dengan jemaah haji dari negara lain.
Di tengah kesibukan panitia di Asrama Haji Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah, pembuat gelang haji Nurochim dan rekan rekannya tampak sibuk di salah satu ruang di Gedung Madinah.
Para perajin gelang untuk calon jemaah haji yang akan berangkat ke Mekkah, itu tengah membuat gelang tanda pengenal bagi calon jemaah haji yang berangkat ke tanah suci.
Di gelang tersebut, bertuliskan nama, asal, kloter dan asal negara. Proses pembuatannya tidak makan banyak waktu. Setelah bahan dasar gelang yang terbuat dari besi tersedia, Nurochim dan rekan-rekannya berbagi tugas.
Data berupa identitas haji yang sudah sesuai di print di kertas khusus. Dari kertas ini, kemudian masuk ke proses plat menggunakan cairan khusus. Setelah nama muncul pada gelang besi, gelang dilengkungkan seukuran dengan pergelangan tangan orang dewasa.
Kemudian, gelang ditata sesuai urutan dan rombongan kloter. Dalam sehari, Nurochim mampu menyelesaikan gelang untuk tiga kloter. Nurichim yang menekuni pembuatan gelang sejak tahun 2005. Dalam sehari, dia bisa membuat sekira 1.125 gelang.
Nurochim dan rekan rekannya bersyukur bisa mendapatkan pekerjaan sambilan membuat gelang tersebut. Dalam sehari, dirinya mendapat upah antara Rp50-100 ribu. Mereka mengerjakan ribuan gelang tersebut dari pukul 8 pagi hingga 12 siang.
Sementara menurut Badrus Salam, Kasubag Humas PPIH Embarkasi Haji Donohudan, gelang haji ini digunakan sebagai identitas haji Indonesia agar mudah untuk membedakan dengan jemaah haji dari negara lain.
(san)