Terakhir kontak, Aidil meminta uang les kepada ibunya
A
A
A
Sindonews.com - Pencarian satu mahasiswa pecinta alam (Mapala) Universitas Andalas (Unand) yang hilang setelah disapu air bah Sungai Batang Kuranji, hingga kini masih terus dilakukan.
Pencarian sendiri dilakukan di enam titik dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Brigade Mobil Daerah (Brimobda) polda Sumatera Barat (Sumbar).
Diketahui, korban yang masih hilang tersebut bernama Aidil Akbar, mahasiswa jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Unand, angkatan 2011. Atas kondisi tersebut, pihak keluarga berharap Tim Search and Rescue (SAR) dapat menemukannya.
"Besar harapan kami agar Aidil dapat segera ditemukan. Tentunya kami berharap dia selamat," jelas paman Aidil, Reka, di lokasi pencarian, Minggu (29/9/2013).
Menurut pamannya, Aidil terakhir kali melakukan kontak dengan pihak keluarga Sabtu (28/9/2013) pagi sekira pukul 10.00 Wib. Saat itu, Aidil meminta uang les kepada ibunya lewat telepon selulernya.
"Kita enggak menyangka kalau itu jadi akhir pembicaraan dengan keluarga," jelasnya sambil menitikkan air mata.
Berdasarkan penuturan Reka, keluarga Aidil memang sejak dulu merupakan keluarga yang mencintai alam. Sehingga aktivitas yang terakhir dilakoni Aidil pun mendapatkan restu dari pihak keluarga.
Pencarian sendiri dilakukan di enam titik dengan melibatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas) dan Brigade Mobil Daerah (Brimobda) polda Sumatera Barat (Sumbar).
Diketahui, korban yang masih hilang tersebut bernama Aidil Akbar, mahasiswa jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Unand, angkatan 2011. Atas kondisi tersebut, pihak keluarga berharap Tim Search and Rescue (SAR) dapat menemukannya.
"Besar harapan kami agar Aidil dapat segera ditemukan. Tentunya kami berharap dia selamat," jelas paman Aidil, Reka, di lokasi pencarian, Minggu (29/9/2013).
Menurut pamannya, Aidil terakhir kali melakukan kontak dengan pihak keluarga Sabtu (28/9/2013) pagi sekira pukul 10.00 Wib. Saat itu, Aidil meminta uang les kepada ibunya lewat telepon selulernya.
"Kita enggak menyangka kalau itu jadi akhir pembicaraan dengan keluarga," jelasnya sambil menitikkan air mata.
Berdasarkan penuturan Reka, keluarga Aidil memang sejak dulu merupakan keluarga yang mencintai alam. Sehingga aktivitas yang terakhir dilakoni Aidil pun mendapatkan restu dari pihak keluarga.
(rsa)