Penempatan dokter praktik belum merata
A
A
A
Sindonews.com - Penempatan tenaga medis, khususnya dokter praktik di Kota Salatiga belum merata. Imbasnya, Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dan klinik kesehatan yang ada di daerah pinggiran Kota Salatiga kekurangan dokter.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga Sovie Harjanti mengakui bahwa selama ini penempatan dokter praktik masih terpusat diinstansi kesehatan pemerintah seperti Puskemas dan rumah sakit yang ada di wilayah perkotaan dan Kecamatan Sidorejo.
Sedang tempat pelayanan kesehatan di tiga wilayah kecamatan lainnya di Salatiga yakni Tingkir, Argomulyo, dan Sidomukti terdapat kekurangan dokter.
"Dari hasil mapping per kecematan, ternyata distribusi dokter praktik tidak sama dan lebih banyak di Kecamatan Sidorejo. Semestinya distribusi dokter praktik dilakukan secara merata agar akses pelayanan kesehatan disemua daerah bisa terlayani dengan baik," katanya, Jumat (27/9/2013).
Menurut Sovie, daerah yang kekurangan tempat pelayanan kesehatan dan dokter praktik antara lain Kumpulrejo, Randuacir, Kecamatan Argomulyo serta beberapa daerah di Kecamatan Tingkir dan Sidomukti.
Jumlah tempat pelayanan kesehatan dan dokter praktik di daerah tersebut masih minim.
Disinggung mengenai upaya yang dilakukan Dinkes untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan khususnya di daerah pinggiran Kota Salatiga, Sovie menjelaskan, pihaknya akan melakukan penataan dokter praktik agar penempatannya bisa merata dan akses pelayanan kesehatan bisa mudah dijangkau oleh masyarakat.
"Kami sudah menyarankan kepada dokter yang akan membuka praktik untuk ke pinggir. Artinya, mereka kami minta membuka praktik di daerah pinggiran agar pelayanan kesehatan di semua daerah bisa terlayani dengan baik," tandasnya.
Sementara itu, sejumlah warga Kelurahan Canden, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Salatiga meminta Dinkes setempat membuka tempat pelayanan kesehatan di daerahnya. Permintaan tersebut dilontarkan agar mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan cepat.
Seperti yang dikemukakan Partono (46), warga setempat. Dia menyatakan, semenjak Pustu Canden ditutup pada 2006 lalu, warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan terpaksa harus pergi ke Puskemas terdekat atau RSUD Salatiga.
"Saat di daerah kami ada tempat pelayanan kesehatan, warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat. Karena itu, kami minta Dinkes segera membuka kembali tempat pelayanan kesehatan disini (Canden)," ucapnya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Salatiga Sovie Harjanti mengakui bahwa selama ini penempatan dokter praktik masih terpusat diinstansi kesehatan pemerintah seperti Puskemas dan rumah sakit yang ada di wilayah perkotaan dan Kecamatan Sidorejo.
Sedang tempat pelayanan kesehatan di tiga wilayah kecamatan lainnya di Salatiga yakni Tingkir, Argomulyo, dan Sidomukti terdapat kekurangan dokter.
"Dari hasil mapping per kecematan, ternyata distribusi dokter praktik tidak sama dan lebih banyak di Kecamatan Sidorejo. Semestinya distribusi dokter praktik dilakukan secara merata agar akses pelayanan kesehatan disemua daerah bisa terlayani dengan baik," katanya, Jumat (27/9/2013).
Menurut Sovie, daerah yang kekurangan tempat pelayanan kesehatan dan dokter praktik antara lain Kumpulrejo, Randuacir, Kecamatan Argomulyo serta beberapa daerah di Kecamatan Tingkir dan Sidomukti.
Jumlah tempat pelayanan kesehatan dan dokter praktik di daerah tersebut masih minim.
Disinggung mengenai upaya yang dilakukan Dinkes untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan khususnya di daerah pinggiran Kota Salatiga, Sovie menjelaskan, pihaknya akan melakukan penataan dokter praktik agar penempatannya bisa merata dan akses pelayanan kesehatan bisa mudah dijangkau oleh masyarakat.
"Kami sudah menyarankan kepada dokter yang akan membuka praktik untuk ke pinggir. Artinya, mereka kami minta membuka praktik di daerah pinggiran agar pelayanan kesehatan di semua daerah bisa terlayani dengan baik," tandasnya.
Sementara itu, sejumlah warga Kelurahan Canden, Kelurahan Kutowinangun, Kecamatan Tingkir, Salatiga meminta Dinkes setempat membuka tempat pelayanan kesehatan di daerahnya. Permintaan tersebut dilontarkan agar mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik dan cepat.
Seperti yang dikemukakan Partono (46), warga setempat. Dia menyatakan, semenjak Pustu Canden ditutup pada 2006 lalu, warga yang membutuhkan pelayanan kesehatan terpaksa harus pergi ke Puskemas terdekat atau RSUD Salatiga.
"Saat di daerah kami ada tempat pelayanan kesehatan, warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat. Karena itu, kami minta Dinkes segera membuka kembali tempat pelayanan kesehatan disini (Canden)," ucapnya.
(lns)